Kamis, PDIP bikin pentas 'Bangun Majapahit', dihadiri Jokowi & Mega
Acara tersebut digelar di TIM pukul 19.00 WIB. Sejumlah menteri Kabinet Kerja juga bakal hadir di sana.
Sejarah kemaharajaan Majapahit memiliki relevansi dengan konteks saat ini ketika pemerintah menggelorakan kembali Revolusi Mental, yang dahulu diwacanakan oleh Bung Karno. Menurut catatan sejarah, Bung Karno pada 17 Agustus 1956 mengatakan Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, bila melihat jauh ke belakang, manusia yang berhati putih itu, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala seperti dimaksudkan Bung Karno itu bisa ditemukan pada figur-figur di masa lalu. Di masa kejayaan kemaharajaan Majapahit. Satu satunya pada figur ibu suri Gayatri Rajapatni, istri dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit.
Syadan selepas Jayanegara—putra dan penerus Raden Wijaya—mati dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Tampuk kekuasaan beralih kepada Ibu tirinya, Gayatri Rajapatni, namun putri Gayatri menolak kekuasaan itu, ia menunjuk anak perempuannya anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Putri Gayatri sendiri memilih menjadi seorang bhiksuni, menjadi orang bijak yang sesekali memberikan nasehat kepada Ratu Tribhuwana.
Ratu baru itu kemudian menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih. Pada saat pelantikannya Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang menunjukkan rencananya untuk melebarkan kekuasaan Majapahit dan membangun sebuah kemaharajaan. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di kepulauan Nusantara. Hingga mencapai keemasanya pada masa Raja Hayam Wuruk, putra Tribhuwana Wijayatunggadewi.
Dengan demikian, kata Hasto, kejayaan Majapahit, sesungguhnya dimulai dari sebuah revolusi mental, dari manusia baru, yang berhati putih, yang tidak haus pada kekuasaan. Dari kebijaksanaan seorang Putri Gayatri.
"Berangkat dari sejarah tersebut, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berpandangan bahwa kisah ini perlu ditampilkan ke hadapan publik, dalam sebuah lakon yang dikemas dalam bentuk pagelaran, dengan judul 'Bangun Majapahit'," papar Hasto.
Ketua Panitia Tuti Roosdiono menyebutkan pagelaran ini akan dilaksanakan pada Kamis 26 November 2015, pukul 19.00 WIB sampai selesai, bertempat di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
"Pagelaran ini akan dimeriahkan oleh Christine Hakim, Butet Kartaredjasa, Titiek Puspa, Bambang Pamungkas, Kirun, Marwoto, Yati Pesek, Mi’ing, dan Para Seniman Wayang Bharata, pimpinan Kenthus 'Teguh' Ampiranto," jelas Tuti.
Tuti menambahkan pagelaran 'Bangun Majapahit' diharapkan dapat menjadi media pendidikan, budaya dan sejarah bangsa, dalam rangka pembangunan Nation and Character Building, untuk mewujudkan Revolusi Mental, yang akan menciptakan manusia Indonesia yang baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala.
Menurut Hasto, pagelaran ini akan dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri Kabinet Kerja, budayawan dan tokoh nasional.
Baca juga:
Bahas Rumah Soekarno, delegasi partai komunis China sambangi PDIP
Pilkada Bali, PDIP luncurkan Semesta Berencana
Hasto minta kantor PDIP Sumenep jadi pusat pendidikan politik warga
PDIP 'all out' menangkan pilkada di Kaltara karena halaman republik
Politisi PDI-P minta Jokowi pecat menteri bermental budak asing
-
Bagaimana cara Teater Dulmuluk menghibur penonton? Pada bagian dialognya, kerap diisi dengan pantun, syair, serta nyanyian dan tarian yang pastinya membuat penonton terhibur dan tertawa.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Ratna Sarumpaet membuat karya teater pertamanya? Di tahun 1974, ia membuat karya teater pertamanya.
-
Mengapa Teater Dulmuluk menjadi kearifan lokal di Sumatra Selatan? Seni pertunjukan ini sudah menjadi salah satu kearifan lokal di Sumatra Selatan yang masih terus dilestarikan hingga sekarang.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menindak tegas PPKS? Pemprov DKI Jakarta menindak tegas para PPKS tersebut dengan melakukan razia selama 9 Februari sampai 13 Maret 2023