Kapal meledak di Muara Angke, nahkoda alami luka bakar serius
Meledaknya kapal itu akibat pemancar radio Kapal KM Senang Hati menyenggol tiang sutet saat perahu itu akan berlabuh.
Pemancar radio Kapal KM Senang Hati menyenggol tiang sutet saat perahu itu hendak bersandar di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Akibatnya ledakan terjadi dan mengakibatkan nahkoda kapal dilarikan ke rumah sakit karena luka bakar serius di sekujur tubuhnya.
"Benar ada ledakan di sini. Ini gara-gara ada kapal KM Senang Hati yang habis nangkap ikan mau menyender di pelabuhan ini. Namun secara tidak sengaja kabel sutet tak jauh dari Green Bay menyentuh antena radio kapal itu. Akibatnya aliran listrik ini mengalir ke radio pemancar dan GPS kapal, hingga ke AKI kapal dan ledakan pun terjadi," Kata Kapolsek Kawasan Sunda Kelapa tengah, AKP Putu Kholis Aryana, Selasa (6/9).
Putu menjelaskan, kejadian yang terjadi sekitar pukul 13.00 WIB ini karena antena pemancar radio kapal KM Senang Hati menyentuh kabel sutet bertegangan tinggi. Aliran listrik mengalir ke AKI hingga ke mesin kepal hingga ke ruang Nakhoda, yakni Suryana.
"Sehingga Suryana mengalami luka bakar akibat ledakan di ruang nakhoda sekitar 20 persen lebih. Korban kini dirawat intensif di IGD di RS Atmajaya," paparnya.
Dalam ledakan itu, kondisi antena beserta ruang nakhoda kapal hangus terbakar. Beberapa penuturan nelayan sekitar, membenarkan adanya suara ledakan cukup besar di kapal tersebut.
"Memang benar meledak. Gara-gara kapal dari Indramayu habis nangkap ikan itu, mau menyender di Pelabuhan ini, dan secara tidak sengaja label sutet menyentuh antena radio kapal. Nah langsung ada ledakan," tutur Jumadi (38).
Sementara itu, Putu menambahkan bahwa pihaknya terus mendalami apakah ledakan ini ada unsur kelalaian atau tidak.
"Kami akan terus dalami ledakan ini, sembari menunggu nakhoda yang saat ini belum bisa memberikan kesaksian karena luka serius di tubuhnya. Dan untuk sementara, kapal kami tahan dan tidak boleh beroperasi dulu," kata Putu di lokasi kejadian.
Putu pun memaparkan, seharusnya nakhoda mematikan terlebih dahulu kelistrikan kapal saat menyenderkan kapal di Pelabuhan Muara Angke.
"Seharusnya memang dimatikan dulu. Ini antisipasi agar tidak terjadi kebakaran di kapal. Dan ternyata, antena kapal ini menyenggol kabel sutet, sehingga aliran listrik bertegangan tinggi ini mengalir ke mesin dan AKI hingga menimbulkan ledakan," tutupnya.