Kapolda Jatim Ungkap Asal Usul Mercon Sumber Ledakan di Rumah Polisi Mojokerto
Imam menyatakan, saat ini tim masih bekerja menyelidiki kaitan antara bahan baku mercon dengan gas elpiji yang telah dijadikan barang bukti.
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto menyebut hingga kini masih melakukan pendalaman terhadap kasus meledaknya rumah seorang polisi di Mojokerto, Jawa Timur, pada Senin (13/1) kemarin.
Imam menyatakan, saat ini tim masih bekerja menyelidiki kaitan antara bahan baku mercon dengan gas elpiji yang telah dijadikan barang bukti.
- Tabung Gas Meledak Saat Penghuni Nyalakan Rokok, Dua Orang Alami Luka Bakar
- Koper Berisi 12 Lempengan Alumunium Bikin Geger Warga Tamansari Jakbar
- Kapolda Jatim: 10 Polisi Terluka akibat Ledakan di Markas Gegana Brimob
- Momen Kapolda Banten Tes Ngaji Anggota Polisi yang Dulu Jadi Santri, Ternyata Qari Juara Tingkat Nasional
"Persoalan ledakan yang diduga bahan baku mercon dan ditemukan tabung gas elpiji ada 5, yang tiga (ada) 3 kilo (kg) yang hijau dan 2 yang 12 kilo (kg)," ujarnya seusai melakukan Ground Breaking Pembangunan Gedung Ditreskrimsus Polda Jatim di Mapolda Jatim, Kamis (16/1).
Dia menjelaskan, saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait dengan apakah ada keterkaitannya antara kebocoran gas sehingga memicu bahan peledak yang disimpan di rumah polisi tersebut.
Hal itu, diakuinya juga telah disampaikan pada tim dari Mabes Polri, baik itu dari Bareskrim maupun Irwasum.
"Kaitannya sedang dikembangkan apa ada keterkaitan kebocoran gas kemudian memicu bahan peledak yang disimpan oleh yang bersangkutan. Tadi juga kita sampaikan ke tim dari mabes baik dari Bareskrim maupun dari Irwasum semuanya sedang melakukan pendalaman," tegasnya.
Dia menegaskan, jika dalam kasus ini ada etika yang dilanggar oleh pemilik rumah yang juga seorang polisi itu, maka pihaknya tak akan segan untuk menegakkan hukum disiplin maupun kode etik terhadap yang bersangkutan.
Demikian pula dari aspek pidana, saat ini, tim dari Ditreskrimum Polda Jatim masih bekerja melakukan pendalaman.
"Kalau ada secara etika profesi yang dilanggar oleh yang bersangkutan dengan menyimpan bahan peledak bubuk mercon itu akan tegakkan hukum disiplin maupun kode etik. Kemudian dari aspek pidananya sekarang Ditreskrimum sedang bekerja," tegasnya.
Asal Usul Bahan Peledak di Rumah Polisi
Imam lantas menjelaskan asal usul bahan peledak yang disimpan oleh Aipda Muryadi, anggota Polsek Dlanggu ini. Dia menyebut, anggotanya itu diakuinya pada akhir tahun kemarin menyalakan mercon. Sehingga, ada sisa mercon yang disimpan di rumahnya untuk bulan puasa depan.
"Jadi anggota Muryadi ini anggota Polsek Dlanggu ini akhir tahun kemarin dengan anak-anaknya sama tetangga masyarakat sekitar biasa kalau tahun baru nyumet (menyalakan) mercon. Dan ada sisa mercon slang dor itu yang kesimpan termasuk itu akan disiapkan untuk nanti memasuki bulan puasa," ceritanya.
Untuk itu, dia pun mengimbau pada seluruh warga masyarakat yang biasa menyimpan mercon dan bubuk mesiu atau jualan mercon untuk meninggalkannya.
"Sudahlah tinggalkan itu, kita memilih hidup aman, tidak membahayakan tetangga dan orang lain," tegasnya.
Ledakan di Rumah Polisi
Diketahui, ledakan dilaporkan terjadi di rumah Aipda Maryudi pada Senin pagi. Ledakan mengakibatkan bangunan rumah milik Aipda Maryudi dan seisinya hancur. Bagian atap dari depan hingga belakang luluh lantak. Belum diketahui penyebab ledakan tersebut.
Selain rumah anggota Polsek Dlanggu itu, ledakan juga berdampak terhadap tiga rumah di sekitarnya. Kondisinya tak jauh beda. Luluh lantak pada bagian atap.
Salah satunya rumah Luluk Sudarwati (32) yang berada di sisi timurnya. Luluk beserta anaknya, Kaffa (3) dalam kondisi tengkurap di atas ranjang oleh warga sekitar.
Ibu dan anak ini disebut sebagai korban meninggal dunia. Keduanya telah dievakuasi ke Rumah Sakit Sidowaras, Bangsal, Mojokerto.