Kapolda minta panitia Persis Solo Vs Martapura tanggung jawab
"Kapolres sudah diarahkan untuk meminta pertanggungjawaban penyelenggara pertandingan," kata Kapolda di Semarang.
Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Nur Ali meminta panitia penyelenggara pertandingan antara Persis Solo melawan Martapura FC yang berakhir rusuh hingga menewaskan satu orang bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
"Kapolres sudah diarahkan untuk meminta pertanggungjawaban penyelenggara pertandingan," kata Kapolda di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Jumat (24/10).
Termasuk, lanjut dia, mengusut kematian salah seorang penonton yang disebabkan oleh tusukan benda tajam. Kapolda menuturkan korban dalam kerusuhan tersebut, Joko Riyanto warga Ngaliyan, Simo, Kabupaten Boyolali tewas karena tusukan benda tajam. Selain itu, korban juga terinjak-injak oleh penonton lainnya.
"Hasil autopsi menyatakan meninggal karena tusukan benda tajam, bukan karena tembakan senjata api," katanya.
Adapun berkaitan dengan adanya sanksi akibat kerusuhan yang terjadi tersebut, ia meminta PSSI tegas dalam menegakkan aturan. "Saya dengar ada larangan menggelar pertandingan selama enam bulan, aturan itu harus ditegakkan," katanya.
Menurut dia, pertandingan yang berakhir ricuh tersebut juga tidak mengantongi izin dari kepolisian. Sebelumnya, pertandingan antara Persis Solo melawan Martapura FC di Stadion Manahan Solo pada Rabu (22/10) berakhir rusuh.
Dalam kerusuhan tersebut seorang penonton yang bernama Joko Riyanto warga Ngaliyan, Simo, Kabupaten Boyolali tewas. Joko tewas akibat tusukan benda tajam di bagian dada yang menembus hingga paru-paru. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor 1-1.