Kapolda Sulsel: Kasus korupsi libatkan peserta Pilkada ditangguhkan
"Kasus korupsi yang melibatkan peserta Pilkada ditangguhkan sampai Pilkada selesai," jelas Kapolda Anton Setiadji.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Anton Setiadji mengatakan, ada beberapa kasus dugaan korupsi di Sulsel yang ditangguhkan hingga pelaksanaan Pilkada selesai di akhir tahun mendatang.
"Kasus korupsi banyak yang telah kita selesaikan. Hanya saja memang sementara ini masih ada satu, dua kasus yang oleh Bareskrim (Polri) arahkan harus ditangguhkan. Jadi kasus korupsi yang melibatkan peserta Pilkada ditangguhkan sampai Pilkada selesai," jelas Anton Setiadji kepada wartawan usai salat Jumat di masjid Mapolda Sulsel, Jumat, (4/9).
Diketahui, dua kasus dugaan korupsi di Sulsel yang beberapa waktu lalu terus diusut Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sulsel adalah kasus dugaan korupsi pembebasan lahan bandara Mengkendek, Kabupaten Toraja dengan delapan tersangka. Dan kasus dugaan korupsi di kegiatan pengadaan lampu hias di Kabupaten Maros.
Disinggung soal keluarnya Telegram Rahasia (TR) yang menyebut dirinya akan mendapat tugas baru ke Polda Jawa Timur dan dia digantikan sebagai Kapolda Sulsel oleh Irjen Polisi Pudji Hartanto Iskandar yang sebelumnya Gubernur Akpol Lemdikpol, Anto Setiadji menjawab dengan santai. "Pulang kampung lagi kita," ujarnya sembari tertawa ringan.
Adapun Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Frans Barung Mangera yang diminta keterangannya soal pemutasian itu mengatakan, Irjen Polisi Anton Setiadji dapat tugas baru ke Jawa Timur itu adalah penghargaan.
"Jawa Timur itu penduduknya jauh lebih banyak yakni 37 juta lebih sementara di wilayah Sulsel dan Sulawesi Barat yang juga merupakan wilayah kerja Polda Sulsel itu total penduduknya hanya 10 juta. Lalu di Jawa Timur itu tantangan tugasnya jauh lebih berat artinya ini adalah sebuah penghargaan karena diberi kepercayaan untuk memimpin Polda di sana. Jadi bukan semacam hukuman yang orang sebut mutasi ini terkait dengan kasus gesekan antara Polri dan TNI di wilayah Sulsel dan Sulbat," jelas Frans Barung Mangera.