Kapolda Sulsel kunjungi korban Abu Sayyaf, pastikan tak alami trauma
Pihaknya berharap warga yang menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf bisa menjalani hidup dengan normal
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Irjen Pol Anton Charliyan mengunjungi salah seorang warga Makassar di Perumnas Antang yang menjadi korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf di perairan Filipina. Dengan didampingi Direktur Rumah Sakit Bhayangkara Makassar Kombes Budi Heryadi, Anton menanyakan kondisi fisik dan psikis Wawan Saputra pasca disandera selama 35 hari oleh kelompok militan Abu Sayyaf.
"Hanya ingin memastikan jika para korban penyanderaan ini tidak mengalami trauma hebat. Makanya, saya membawa Kepala Rumah Sakit Bhayangkara sekaligus memeriksa kesehatannya," ujar Anton seperti dilansir dari Antara, Kamis (5/5).
Mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri ini juga menanyakan perlakuan kelompok militan Abu Sayyaf terhadap para sandera. Pihaknya berharap warga yang menjadi korban penyanderaan Abu Sayyaf bisa menjalani hidup dengan normal dan tidak terlalu memikirkan apa yang dialaminya karena bisa berdampak pada kondisi kejiwaan.
"Yang namanya pernah menjadi sandera, pastinya memberikan efek trauma pada kejiwaan. Makanya, kita-kita semua ini bisa menjadi penghiburnya agar tidak terlalu larut mengingat penyanderaan itu," ucapnya.
Untuk membantu memulihkan kondisi trauma dan kejiwaan Wawan Saputra, dirinya menyediakan psikiater untuk mendampinginya usai penyanderaan yang mengguncang kondisi kejiwaan tersebut.
Kepada Kapolda Sulsel, Wawan Saputra menceritakan kisahnya dan sempat meneteskan air mata. Karena sejak menjadi salah satu korban penyanderaan, dirinya hanya diselimuti dengan ketakutan.
Meskipun Wawan mengakui jika selama masa penyanderaan 35 hari itu tidak ada tindakan kekerasan yang dialaminya maupun sandera lainnya, tapi tetap diselimuti dengan ketakutan.