Kapolda Sulsel mewanti-wanti ancaman terorisme di Pilkada serentak
Polisi diminta netral selama Pilkada.
120 personel gabungan TNI-Polri, termasuk 10 personel Brimob Polda Sulsel, disebar untuk mengawal Pilkada di 37 pulau terluar yang ada di dua kecamatan di Kabupaten Pangkajenne Kepulauan (Pangkep), Sulsel.
Kapolda Sulsel, Irjen Polisi Pudji Hartanto Iskandar mewanti-wanti agar seluruh personel mewaspadai ancaman terorisme.
"Tingkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman terorisme yang memanfaatkan momen Pilkada, khususnya di pulau-pulau yang memiliki kerawanan serta berpotensi dijadikan target oleh pelaku," kata Pudji Hartanto Iskandar saat di pelabuhan rakyat Paotere, Selasa (2/12).
Pudji juga mewanti-wanti agar setiap anggota menjaga komitmen dan netralitas, serta tidak terlibat dalam politik praktis yang dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap aparat keamanan termasuk Polri.
Sementara itu, ketua KPUD Pangkep Marzuki Kadir dalam kesempatan yang sama menjelaskan, di 37 pulau ada 22.908 pemilih yang akan dibagi di 60 TPS.
"Pemberangkatan ini adalah pendistribusian logistik Pilkada pertama dari seluruh daerah yang menggelar Pilkada di Indonesia karena pertimbangan geografis. Targetnya semua logistik sudah tiba di tingkat PPS tanggal 7 Desember mendatang," jelas Marzuki Kadir.
Dijelaskan, Kecamatan Liukang Tangaya itu berdekatan dengan Pulau Bali dan Pulau Sumbawa. Sementara Kecamatan Liukang Kalmas sudah dekat dengan Pulau Kalimantan dan Sumatera. Jarak terjauh di antara 37 pulau di dua kecamatan ini adalah 350 mil laut dari pelabuhan rakyat Paotere, Makassar dengan waktu tempuh selama 38 jam, jika dalam kondisi cuaca normal.
Ditambahkan, pemberangkatan logistik berikut personel pengamanannya ini karena dari sisi jarak, di Paotere menuju pulau-pulau itu jaraknya lebih dekat dibandingkan jika pemberangkatan dilakukan di Kabupaten Pangkep. Selain itu, di pelabuhan rakyat Paotere lebih tersedia kapal-kapal dengan daya muat lebih besar.