Kapolres marah sejoli jalan santai di zona aliran lahar Kelud
"Tidak ada yang boleh masuk aliran sungai. Mendekati saja tidak boleh apalagi sampai turun ke bawah."
Kapolres Blitar AKBP Indarto marah saat melakukan patroli di atas ketinggian tebing Sungai Kaliputih yang berjarak sekitar empat kilometer dari kawah Gunung Kelud. Dia mendapati ada sejoli berjalan santai di aliran sungai berlahar tersebut.
Melalui radio komunikasi, Kapolres yang melakukan inspeksi kemudian memerintahkan anak buahnya yang berjaga di portal-portal pintu masuk menuju Sungai Kaliputih untuk segera mengusir warga yang masuk ke sungai bekas aliran lahar panas tersebut.
"Tidak ada yang boleh masuk aliran sungai. Mendekati saja tidak boleh apalagi sampai turun ke bawah, ini terlalu berbahaya," perintah Indarto memberi arahan kepada anak buahnya. Demikian dilansir dari Antara, Senin (17/2).
Instruksi yang sama ia sampaikan kepada seluruh petugas yang melakukan patroli penjagaan di sepanjang sungai aliran lahar dingin.
Sejumlah warga yang sempat terlihat sengaja datang ke kawasan zona merah tersebut untuk melihat dari dekat kondisi aliran lahar panas yang telah membeku di Sungai Kaliputih, Dusun Petungombo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, itu langsung diusir.
Delapan kendaraan patroli milik polsek-polsek yang diperbantukan juga diperintahkan untuk menyebar dan berjaga di setiap titik kawasan yang menjadi pintu masuk menuju aliran sungai berlahar tersebut.
"Karena saat ini status masih Awas dan berada di bawah radius 10 kilometer, maka daerah ini harus dikosongkan. Terutama pada sore hingga pagi hari meski cuaca cerah. Daerah zona bahaya ini harus steril, semua warga harus berada di pengungsian," perintahnya.
Dusun Petungombo, Desa Karangrejo, merupakan salah satu daerah paling rawan terdampak letusan Gunung Kelud. Sungai Kaliputih yang bersumber dari puncak (kawah) Gunung Kelud menjadi aliran lahar panas maupun lahar dingin.
Sejak terjadi letusan pada Kamis (13/2) malam, jutaan kubik material lahar panas telah mengalir ke Sungai Kaliputih hingga radius sekitar lima kilometer di Dusun Petungombo, Desa Karangrejo.
Menurut sumber warga maupun polisi, kedalaman material lahar panas yang telah membeku di Sungai Kaliputih diperkirakan mencapai sekitar 25 meter.
Sungai Kaliputih yang memiliki ketinggian tebing sekitar 200-an meter itu selama dua hari terakhir banyak didatangi warga yang ingin menyaksikan jejak aliran lahar.
Sejumlah petugas dibantu relawan dan tenaga keamanan desa sebenarnya telah melakukan penjagaan di pintu/portal masuk kawasan berbahaya tersebut, namun warga memilih bermain kucing-kucingan dengan masuk melewati jalur tikus.
Baca juga:
Pengungsi Kelud di Kediri banyak idap ISPA akibat debu vulkanik
Tinjau korban Kelud, SBY makan nasi bungkus bareng pengungsi
4 Cerita kunjungan SBY di Gunung Kelud
Kisah dokter muda, sehari tangani ratusan korban letusan Kelud
Erix kesal video udara Kelud diminta TV dan disebut video amatir
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Pulosari terakhir meletus? Gunung Pulosari memiliki catatan sejarah pernah meletus sekitar 600 tahun silam, bersamaan dengan erupsinya Gunung Sinabung di Sumatra Utara.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.