Kapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sigit juga berupaya melakukan perbaikan pengamanan pertandingan sepakbola sebagai tindak lanjut dari tragedi Stadion Kanjuruhan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengakui masih banyak anggotanya yang kurang pahaman dalam pengamanan pertandingan olahraga. Menurut Sigit, perlu adanya peningkatan kualitas seperti arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal tersebut diungkapkan Sigit saat sambutan dalam acara penutupan Kursus Manajemen Pengamanan Stadion dengan mendatangkan tim pengajar dari Conventery University Inggris, di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (1/2).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa itu olahraga kasti? Kasti adalah permainan yang mengutamakan kerja sama antarpemain, kekompakan, ketangkasan serta kesenangan.
-
Di mana Kapolri meninjau kesiapan mudik Lebaran? Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meninjau kesiapan mudik Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, Kamis (4/4).
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
"Tentunya pengaturan pengamanan. Ini tentunya menjadi hal baru untuk kita karena memang terus terang beberapa waktu yang lalu minim anggota kita yang paham terkait dengan aturan-aturan itu," Kata Sigit dalam sambutannya.
Sigit juga berupaya melakukan perbaikan pengamanan pertandingan sepakbola sebagai tindak lanjut dari tragedi Stadion Kanjuruhan.
Berkaca pada kejadian, Kapolri menerbitkan Peraturan Polisi No 10 Tahun 2022 tentang pengamanan penyelenggaraan kompetisi olahraga. Aturan itu diharapkan menjadi acuan pengamanan kegiatan olahraga untuk ke depannya.
"Dengan adanya peristiwa tersebut mau tidak mau kita harus segera melakukan perubahan-perubahan dengan cepat dan tidak berhenti sampai disitu kita juga terus berupaya untuk terus meningkatkan kemampuan," jelasnya.
"Dan Alhamdulillah hari ini adalah penutupan dari kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan SDM kita, dengan menghadirkan langsung para pelatih-pelatih Conventery University Inggris," tambah dia.
Sigit menyinggung, gelaran Word Cup U-20 yang akan digelar di Indonesia pada Mei 2023 nanti akan menjadi ajang pertaruhan Polri untuk mampu mengamankan jalannya sebuah pertandingan sepak bola.
"Ini kemudian menjadi pertaruhan bagi kita apakah kita mampu melaksanakan penyelenggaraan ini dengan baik," pungkasnya.
(mdk/ray)