Kapolri akui pemerintah belum berikan kesejahteraan secara merata
Kapolri akui pemerintah belum berikan kesejahteraan secara merata. Hal ini terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Di satu sisi, lanjut Tito di Jakarta banyak di bangun gedung-gedung tinggi, restoran-restoran mewah, namun di sebelahnya terdapat pemukiman-pemukiman kumuh yang ditinggali warga-warga miskin.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengakui pemerintah belum berhasil memberikan kesejahteraan kepada masyarakat secara merata. Hal ini dapat dilihat dari gini ratio yang masih cukup tinggi.
"Lebih dari 70 tahun Indonesia merdeka Pemerintah kita belum berhasil memberikan kesejahteraan secara merata. Gini ratio masing sangat tinggi. Jarak kesenjangan masih sangat tinggi," ujar Tito saat memberikan kuliah umum bertemakan Tantangan Kebhinekaan dalam Era Demokrasi dan Globalisasi di ITB, Rabu (8/3).
Menurut dia, hal ini terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Di satu sisi, lanjut Tito di Jakarta banyak di bangun gedung-gedung tinggi, restoran-restoran mewah, namun di sebelahnya terdapat pemukiman-pemukiman kumuh yang ditinggali warga-warga miskin.
"Kesenjangan menjadi tantangan terpenting. Forbes menyebut 1.000 orang terkaya di dunia itu banyak orang Indonesia. Kekayaan 100 orang terkaya Indonesia itu jumlahnya bahkan melebihi APBN Indonesia. Tapi di sisi lain banyak masyarakat yang sampai saat ini hidup di zaman batu masih ada seperti di Papua, Sumatera. Itu hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia," ujar mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Menurut Tito, hal ini harus segera diatasi. Sebab faktor kesenjangan ekonomi menjadi salah satu hal yang dapat merusak nilai Bhineka Tunggal Ika bangsa Indonesia.
Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah untuk meningkatkan program-program yang mendorong masyarakat lebih terdidik. Serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama kelas bawah.
"Tantangan internal kesenjangan ini mau tidak mau harus ada program mendorong masyarakat kelas bawah menjadi lebih terdidik dan sejahtera. Kalau kita lihat program presiden dengan indikator ekonomi uang sudah ada itu sudah on the track," pungkasnya.