Bertemu Buruh, Kapolri Ingatkan Ketertiban Kegiatan Aksi Pengaruhi Stabilitas Ekonomi
Kegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat sipil di muka umum sebagai bentuk keterbukaan dan bebas berekspresi.
Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo menerima audiensi serikat buruh yang membahas tentang ketertiban dalam menjaga aksi. Audiensi yang dihadiri dari pihak buruh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Andi Gani, dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal digelar di Mabes Polri, Jumat (1/11).
Sigit mengatakan aksi kegiatan penyampaian pendapat oleh masyarakat sipil di muka umum sebagai bentuk keterbukaan dan bebas berekspresi. Namun tentunya dalam aksi penyampaian pendapat harus diselingi dengan tetap menjaga ketertiban.
"Harapan kita ini menjadi role model bagi rekan-rekan lain bahwa Indonesia memberikan ruang bagi kebebasan untuk menyampaikan pendapat,” katanya.
Menurut Sigit, ketertiban dalam menyampaikan pendapat sama memiliki hubungan dengan pertumbuhan ekonomi khususnya bagi kaum buruh. Sebab dari berbagai sektor industri tidak lepas dari kehadiran para buruh.
"Kita juga mengharapkan bahwa semuanya bisa dilakukan secara tertib, sehingga apa? Dengan demikian stabilitas kantibmas, stabilitas politik, hukum, dan keamanan semuanya bisa terus terjaga karena ini menjadi salah satu syarat untuk terus kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi," tutur Sigit.
"Apa yang diperjuangkan buruh terkait dengan hak-hak buruh dapat berjalan. Namun di satu sisi, industri, perusahaan juga bisa tetap berjalan dengan baik, dan ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan perusahaan dan buruh adalah mesin bagi pertumbuhan ekonomi, mesin untuk penghasil devisa," tambahnya.
Jenderal bintang empat itu kemudian berpesan kepada masyarakat khususnya agar tetap mematuhi peraturan pada saat melakukan aksi. Lalu tetap menjaga ketertiban hingga mengedepankan negosiasi dalam permasalahan yang ada.
Di saat yang bersamaan, Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengapresiasi Polri yang selama ini telah memfasilitasi buruh dalam melakukan aksi-aksinya. Dia juga sepemahaman dengan Kapolri dalam hal mengendepankan negosiasi.
"Banyak hal yang bisa kita selesaikan melalu program atau proses dialog ketimbang aksi-aksi di jalanan. Aksi tetap ada ruang, tapi dialog juga tetap mejadi jalan yang dipilih untuk mendapatkan solusi," tutupnya.