Kapolri: Anggaran dipotong Rp 2,3 T, Polda & Polres ngos-ngosan
Kapolri: Anggaran dipotong Rp 2,3 T, Polda & Polres ngos-ngosan. "Dengan dipotong belanja Rp 2,3 triliun belanja barang dan operasional, maka yang paling terasa adalah Polres, Polres dan Polda mungkin. Kalau Mabes, Bareskrim enggak berasa, tapi Polda dan Polres 3 bulan ini ngos-ngosan betul," ungkap Tito.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian mengaku pemotongan anggaran yang dilakukan pemerintah sangat memberatkan kinerja kepolisian. Apalagi, penghematan dilakukan di sektor operasional dan belanja barang.
Sesuai keputusan pemerintah yang dilakukan September lalu, Polri diminta untuk melakukan pemotongan hingga Rp 2,3 triliun. Tak hanya kepolisian, permintaan serupa juga dilakukan kepada kementerian dan lembaga, serta daerah.
"Harus sebagian besar di operasional, karena memang banyak di operasional itu dipotong juga. Itu berakibat kita dipotongnya bulan 9, dampaknya terkena di 11, 12. Struktur belanja barang hanya 20 persen, itu di Mabes Polri cukup, di Polda pas-pasan, di Polres dan Polsek kurang sekali," ungkap Tito dalam rapat kerja bersama Komisi III di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).
Kondisi itu membuat kinerja kepolisian sedikit terhambat, alhasil Kepolisian Daerah (Polda) harus pintar-pintar membuat kebijakan. Jika tidak, maka anggaran akan habis sebelum akhir tahun.
"Dengan dipotong belanja Rp 2,3 triliun belanja barang dan operasional, maka yang paling terasa adalah Polres, Polres dan Polda mungkin. Kalau Mabes, Bareskrim enggak berasa, tapi Polda dan Polres 3 bulan ini ngos-ngosan betul," ungkapnya.
Atas alasan itu, Kapolri mengaku sudah meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk meningkatkan anggaran kepolisian.
"Saya minta Menkeu kalau bisa naikin belanja operasional, modal naik, barang juga (naik) operasional naik juga, alhamdulillah sekali, gaji naik alhamdulillah lagi," ucap Tito lantas tersenyum.
Baca juga:
Ini alasan Kapolri, polisi setop & periksa bus peserta aksi 212
Alasan Kapolri larang perusahaan bus antar pendemo pada 2 Desember
Kapolri: Makar tidak harus pakai senjata
Cerita Kapolri siapkan satu speaker dan naik panggung saat aksi 212
Raker dengan Kapolri, Desmond minta Kapolda Metro dievaluasi
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Bagaimana Ari Dono Sukmanto bisa menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas. Dia menggantikan Tito Karnavian, sampai ditetapkannya Kapolri baru.