Kapolri Ingatkan Divisi Humas Pentingnya Bermitra dengan Media
Penyampaian informasi dari Humas Polri ke publik juga harus dapat diatur demi menjaga situasi kamtibnas. Jangan sampai media membuat keresahan di tengah masyarakat.
Kapolri Jendral Tito Karnavian mengingatkan jajaran Divisi Humas Polri tentang pentingnya peran media. Kedekatan pihak kepolisian dengan media juga dinilai penting dalam menjaga stabilitas keamanan negara, termasuk membangun opini publik terhadap Polri.
"Nah untuk bisa membangun opini publik yang baik, maka perlu manajemen pengelolaan khusus oleh Divhumas," tutur Tito di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (17/12).
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Siapa yang menyebut masyarakat bisa memantau perkembangan penerimaan anggota Polri melalui media sosial? Terakhir, ia mengatakan masyarakat juga dapat memantau seluruh perkembangan penerimaan anggota polri melalui akun media sosial resmi SDM Polri.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
Tito mencontohkan, keberadaan 450.000 personel Polri yang bersikap baik dapat tercoreng oleh satu atau dua orang personel yang berperilaku buruk ketika diangkat oleh media. Sebaliknya, sebanyak apapun bobrok Polri juga bisa tertutup oleh perilaku positif segelintir petugas saja jika media memonitor hal tersebut.
"Kita melihat banyak contoh bagaimana media bisa membentuk opini," jelas dia.
Sejauh ini, banyak survei menyatakan bahwa masyarakat sangat percaya kepada Polri dan berada di urutan ketiga teratas di antara jajaran instansi pemerintah lainnya.
"Itu cukup baik. Kontribusi terbesar kepercayaan publik ke Polri adalah media," kata Tito.
Lebih lanjut, Divisi Humas Polri diminta agar melakukan kerjasama dan kemitraan dengan media mainstream, baik lewat pendekatan formal maupun informal. Hal itu dapat dilakukan lewat hal sederhana mulai dari ngobrol santai, diskusi, pertemuan makan, hingga kegiatan outdoor bersama media.
"Sehingga pendekatan diperlukan bukan untuk intervensi, tapi untuk kemitraan," bebernya.
Penyampaian informasi dari Humas Polri ke publik juga harus dapat diatur demi menjaga situasi kamtibnas. Jangan sampai media membuat keresahan di tengah masyarakat.
"Semua media mengejar ekslusif news karena dengan ekslusif news mendatangkan audience dan rating. Perlu dilihat juga kalau berita yang dimunculkan oleh teman-teman media atas nama eksklusif, profit, dan rating, tapi berakibat pada keresahan publik atau provokatif," kata Tito.
Reporter: Nanda Perdana
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Kapolri Tito Bicara Peradaban Manusia, dari Naik Kuda Sampai Era Internet
Begini Pengarahan Kapolri untuk Humas Polisi
Kapolri Ingatkan FBI Soal Pentingnya Telusuri Aliran Dana Terorisme
Pembunuhan di Papua, Politisi PKS Desak Jokowi Keluarkan Perpres Pelibatan TNI
Kapolri: Gelombang Teror di Dunia Muncul dari Al-Qaeda dan ISIS
Kapolri Bertemu Polisi Australia Bahas Pencegahan Kejahatan Transnasional