Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
- Kapolri Perintahkan Anggotanya Tindak Tegas Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
- Kapolri Ajak Masyarakat Rekonsiliasi Usai Pemilu: Jangan Larut pada Perbedaan yang Bisa Buat Polarisasi
- Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
- Kapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat tetap menjaga kondusifitas di tengah Pemilu 2024. Sigit mengimbau masyarakat saling menghargai setiap pilihan masing-masing.
Hal itu diungkapkan Sigit saat memberikan sambutan acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (11/1).
"Kita sampaikan dalam pemilu selalu terjadi perbedaan, ada yang milih pasangan a, pasangan b atau pasangan c, dan itu jamak, itu biasa terjadi. Karena kalau tidak beda-beda maka langsung aklamasi kira-kira begitu," kata Sigit dikutip lewat akun YouTube Divisi Humas Polri, Jumat (12/1).
Namun demikian, Sigit menilai kalau politik di Indonesia telah sampai pada titik tertinggi sistem demokrasi yaitu dengan melaksanakan one man one vote 'satu orang satu suara'.
Menurut Sigit, belum banyak negara yang bisa melaksanakan pemilu seperti itu.
"Kedaulatan rakyat, suara rakyat betul-betul luar biasa di Indonesia. Mungkin di Amerika, memilih ya, tapi ada sistem distrik sistem blok, dicampur one man one vote-nya ada tapi itu semua dicampur," kata Sigit.
Akan tetapi, Jenderal Polisi Bintang Empat tersebut mengingatkan dampak dari peran aktif masyarakat yang bisa memunculkan fanatisme. Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
"Tentunya ini yang memunculkan, fanatisme, saya ingin yang menang si A saya ingin yang menang si C. Dan ini tentunya kalau kita biarkan fanatisme yang berlebihan yang akan terjadi adalah potensi konflik,” ujar Sigit.
Sigit meminta kepada semua jajaran Polri agar mampu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama Pemilu berlangsung.
Hal itu agar prestasi Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) bisa terus dilanjutkan dan ditingkatkan.
Tak lupa, Sigit juga mengingatkan kepada anggota bahwa tugas Polri sangat berat di tengah Pemilu 2024. Namun demikian, Sigit meyakini dengan modal yang ada ditambah semangat untuk menjaga keberagaman Polri mampu menjalani tugas tersebut.
"Salah satunya dengan perayaan natal kali ini bagaimana kita terus menjaga toleransi dan ini merupakan bagian dari menjaga keberagaman," kata Sigit.