Kapolri Kaji Ulang Penggunaan Pelat Nomor RF Karena Sering Disalahgunakan
Kapolri menyatakan pelat RF hanya boleh dipakai untuk kepentingan kedinasan kepolisian, atau kementerian/lembaga.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bakal mengkaji ulang penggunaan pelat nomor 'RF' pada kendaraan pejabat yang kerap kali disalahgunakan dan menimbulkan stigma negatif di masyarakat.
"Misalkan ya pelat RF ini. Kami akan lakukan perbaikan serta kaji ulang lagi penggunaannya," kata Sigit dalam keterangannya, dikutip Selasa (1/11).
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Bagaimana upaya Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam meningkatkan citra Polri di mata masyarakat? Untuk menyakini masyarakat jika Polri 'Tidak Anti Kritik', dibentuklah suatu program yang dekat dengan warga. Yakni 'Jumat Curhat', kegiatan interaksi langsung dengan warga ini dilaksanakan oleh seluruh personel di wilayah hukumnya masing-masing hingga petinggi Polri.Tak hanya itu, untuk lebih mendekatkan diri dengan warga. Polri pun juga membentuk 'Polisi RW', di setiap daerah atau wilayah. Bahkan, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Fadil Imran turun dan berkomunikasi langsung dengan warga.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Sigit mengatakan langkah tersebut dilakukan usai mendapat banyak masukan dari masyarakat atas penggunaan pelat kendaraan bermotor RF yang sering kali memunculkan sikap arogansi ketika di jalan raya.
Padahal, kata dia, pelat RF hanya boleh dipakai untuk kepentingan kedinasan kepolisian, atau kementerian/lembaga. Namun, pelat nomor tersebut kerap disalahgunakan, sehingga melahirkan persepsi buruk di masyarakat.
"Khususnya yang seperti di kota besar begitu ya, memang itukan khusus diberikan kepada fungsi tertentu yang memang ada kaitannya dengan Kepolisian, dinas atau VVIP begitu," jelas Sigit.
Eks Kabareskrim ini berharap pengkajian ulang ini bisa mencegah penyalahgunaan penggunaan pelat tersebut. Sebagai langkah perbaikan meraih tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
"Tapi faktanya mungkin masyarakat melihat 'oh ternyata bukan Polisi' begitu ya, nah ini yang kami perbaiki," sambung dia.
Sigit mengatakan langkah konkret harus dilakukan Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik. Caranya adalah dengan menghilangkan persepsi serta stigma negatif di masyarakat. Termasuk hal-hal yang membuat masyarakat resah atau tidak nyaman.
"Termasuk persepsi. Apa yang saat ini diharapkan oleh masyarakat tentang pelayanan Kepolisian, itu tentunya yang terus kami perbaiki. Termasuk juga apa yang kira-kira membuat masyarakat kesal dengan hal-hal yang terkait dengan Kepolisian tentunya kita perbaiki, ini yang sedang kita dalami," ucap Sigit.
Dia meyakini, seluruh personel Korps Bhayangkara memiliki satu pandangan yang sama. Yaitu ingin membawa Polri menjadi institusi yang dicintai dan diharapkan oleh khalayak luas.
Menurutnya, 450 ribu lebih personel kepolisian terus beraktualisasi diri dan berjuang demi bisa mengukir prestasi agar dapat mengharumkan nama baik Bangsa Indonesia serta institusi Polri.
"Saya meyakini bahwa anggota semuanya memiliki semangat untuk itu. Melakukan prestasi, melakukan yang baik. Karena ini memang bagian dari pertaruhan. Memilih yang baik atau buruk dengan risiko," tutup Sigit.
(mdk/ray)