Kapolri Motivasi Satgas Madago Raya: Negara Tak Boleh Kalah dari Teroris
Sigit menekankan kepada seluruh personel untuk terus melakukan penegakan hukum kepada anggota MIT yang tersisa sembilan orang.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengunjungi Satgas Madago Raya, Sulawesi Tengah (Sulteng). Kunjungannya ini dilakukan bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Kunjungan yang dilakukannya itu untuk memberikan pengarahan sekaligus motivasi terhadap seluruh personel TNI-Polri yang terus berjuang melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Di mana Marsda TNI Deni Hasoloan lahir? Deni Hasoloan Simanjuntak lahir di Bandung, Jawa Barat, 22 Juli 1973.
-
Kenapa Kapolri dan Panglima TNI meninjau SUGBK? “Kami ingin memastikan serangkaian kesiapan pengamanan khususnya terkait dengan kegiatan puncak yang dilaksanakan besok sore ini betul-betul bisa terselenggara dengan baik,” tutur Sigit.
Sigit menekankan kepada seluruh personel untuk terus melakukan penegakan hukum kepada anggota MIT yang tersisa sembilan orang. Menurutnya, negara tidak akan kalah dengan kelompok terorisme.
"Negara tidak boleh kalah dari kelompok terorisme, tidak ada tempat bagi kelompok terorisme," kata Sigit dalam pengarahannya, Jumat (28/5).
Sigit memastikan, kehadiran Satgas Madago Raya bertujuan untuk menciptakan situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif. Hal itu juga memerlukan peningkatan peran serta dari seluruh elemen masyarakat khususnya di Sulteng.
Operasi Madago Raya ini sendiri sudah merupakan tahap yang II sejak 1 April hingga 30 Juni 2021. Adapun personel TNI-Polri yang dilibatkan sebanyak 808.
"Optimalkan peran setiap unit tugas, tingkatkan soliditas dan sinergitas pada masing-masinh unit satgas dan hilangkan ego sektoral antar satgas," ujarnya.
Sigit menegaskan, apabila dalam penegakan hukum terhadap kelompok MIT mengalami kendala dari segi peralatan maupun personel. Hal itu harus segara dikomunikasikan agar dapat segera diatasi.
"Jumlah personil dan peralatan yang kurang agar diajukan kekurangannya," tegasnya.
Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi menyampaikan apresiasi dan dukungannya kepada seluruh personel di Satgas Madago Raya yang terus berjuang melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT, meskipun mengalami beberapa tantangan seperti cuaca dan lokasi geografis.
Hadi juga mengingatkan untuk seluruh personel terus meningkatkan peran serta masyarakat dalam memberangus jaringan terorisme. Selain itu, Ia meminta untuk terus menjaga soliditas dan sinergitas sesama aparat.
"Saat ini kita sedang melaks operasi secara gabungan, maka pesan saya satu, oleh karena itu kita harus melepaskan ego sektoral karena bukan rangka pertandingan tetapi bersatu memumpas 9 teroris ini. Kedua, komunikasi yang baik, koordinasi dan kolaborasi yang baik," tutup Hadi.
Baca juga:
Tangkal Terorisme, MPR Ingatkan soal Empat Pilar Kebangsaan
BNPT Catat 1.500 WNI Menjadi Teroris Lintas Batas
Menko Polhukam Sebut Ada 19 Kelompok Teroris yang Diburu di Papua
2 Napi Teroris di Lapas Karawang Berikrar Setia kepada NKRI
Komisi III Duga Ada Aktor Memainkan Peran di Belakang Teroris MIT dan KKB