Kapolri optimis arus mudik tahun ini lebih baik dari tahun lalu
Kapolri optimis arus mudik tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Tito membeberkan alasan kemacetan arus mudik tahun lalu terbilang cukup parah. Selain karena jalan tol yang terputus di Brexit, ada beberapa persoalan yang membuat jalan macet parah.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian melakukan pengecekan langsung persiapan arus mudik di jalur tol Cikopo, Jawa Barat (Jabar). Usai memantau, Tito optimis arus mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini jauh lebih baik dari tahun lalu.
"Setelah pengamatan kami dan diskusi kita melihat bahwa untuk tahun ini Insya allah arus mudik akan jauh lebih baik," kata Tito di lokasi, Rabu (7/6).
Tito membeberkan alasan kemacetan arus mudik tahun lalu terbilang cukup parah. Selain karena jalan tol yang terputus di Brexit, ada beberapa persoalan yang membuat jalan macet parah.
"Jalan tol putus di Brexit setelah itu masuk ke Pantura dan sebagian lainnya masuk ke selatan arah Banyumas, Cilacap, Purwokerto dan Purbalingga," ujar dia.
"Nah yang masuk ke jalur Pantura itu langsung masuk kota itu di Brebes, ke Tegal dan lain-lain, di situ banyak sekali persoalan-persoalan karena ada pasar, penyempitan jalan, ada pompa bensin, restoran sehingga akhirnya semua jadi macet di situ," timpalnya.
Kemudian, sambung Tito, untuk arah selatan dari tol Brexit terhambat oleh dua hal. Pertama, adanya lima lintasan kereta api menuju Purwokerto dan kedua, adanya pasar tumpah di lokasi tersebut.
"Sekarang dengan perbaikan insfrastruktur yang dipercepat oleh Pak Presiden itu sudah ada tambahan jalan dari Brebes Timur sampai dengan ke Grinsing sudah dekat Uleri, dekat Kendal jadi tinggal 40 KM menuju Semarang. Yang panjang yang baru ini selama satu tahun ini sepanjang 110 KM nah ini membuat penguraian arus lalu lintas bisa terjadi," pungkas Tito.
Bersama Tito, sejumlah petinggi Polri, pejabat daerah dan stakeholder lainnya ikut meninjau persiapan jalur mudik tersebut. Mereka di antaranya, Kakorlantas Polri, Asisten Operasi Polri, Kabaharkam, Dirut Pertamina, Dirjen Perhubungan Darat, Dirut Jasa Marga, pihak Kementerian PUPR, Pihak Kemenkes, Bupati Purwakarta dan Bupati Karawang.