Kapolri Perintahkan Satgas Madago Raya Terus Buru 4 DPO Teroris MIT
Eks Kabareskrim Polri ini menegaskan, jika negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran dan terorisme. Karena, tidak ada tempat bagi kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI di bumi nusantara.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Satgas Madago Raya terus melakukan pengejaran terhadap empat orang terduga teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Empat orang tersebut sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Empat orang tersebut adalah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kapan Eno Sigit lahir? Retnosari Widowati Harjojudanto, atau Eno, lahir pada 10 April 1974, mendekati setengah abad usianya.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Siapa Aty Kodong? Aty Kodong dikenal sebagai runner-up Dangdut Academy yang berhasil meningkatkan perekonomiannya.
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
"Pertahankan kinerja yang sudah baik ini, lakukan penegakan hukum secara profesional dan proporsional terhadap target yang tersisa," kata Sigit saat memimpin pengarahan kepada Satgas Operasi Madago Raya, bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di Bandara Kasiguncu, Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Selasa (28/9).
Meski sudah menindak pimpinan MIT, lanjut Sigit, kedepannya TNI-Polri harus terus memperkuat dan meningkatkan sinergitas serta soliditas untuk memberikan kepastian keamanan dan ketenangan terhadap masyarakat.
Eks Kabareskrim Polri ini menegaskan, jika negara tidak boleh kalah dari kelompok intoleran dan terorisme. Karena, tidak ada tempat bagi kelompok yang berusaha memecah belah persatuan dan kesatuan NKRI di bumi nusantara.
"Saya akan senantiasa berkomitmen untuk memberikan reward kepada personel yang berdedikasi tinggi dalam pelaksanaan tugas dalam menjaga kamtibmas dari segala bentuk gangguan dari kelompok MIT," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolri mengapresiasi seluruh personel Satgas Madago Raya terkait kontak tembak serta dapat menindak tegas pimpinan MIT yaitu Ali Kalora. Menurutnya, hal itu wujud dari kehadiran TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari segala ancaman teror.
"Tindakan tegas terukur telah dilakukan terhadap pimpinan kelompok MIT, diharapkan seluruh upaya dalam menjaga keamanan dan ketertiban dari ancaman kelompok teror dapat menjadi ladang amal bagi kami semua," ungkapnya.
Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya telah mengeluarkan foto empat orang terduga teroris pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora. Empat orang itu diketahui sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono mengatakan, empat foto yang dikeluarkannya itu pascaditangkapnya Ali Ahmad alias Ali Kalora dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama pada Sabtu 18 September 2021 di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
"Saat ini DPO teroris Poso tersisa 4 orang, masing-masing atas nama Askar alias Pak Guru, Mukhlas alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang dan Suhardin alias Hasan Pranata," kata Bronto dalam keterangannya, Selasa (21/9).
Ia menegaskan, kepada seluruh para DPO teroris Poso untuk segera menyerahkan diri secara baik-baik. Karena, nantinya petugas akan menjamin keamanan serta keselamatannya.
"Terima kasih kepada masyarakat Sulawesi Tengah khususnya masyarakat Poso, Parigi Moutong dan Sigi atas kerjasama yang dilakukan sehingga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan berhasil ditangkap," ungkapnya.
Baca juga:
Satgas Madago Raya Sebar Foto DPO Terduga Teroris Poso
Densus Ungkap Kebiasaan Ali Kalora hingga Akhirnya Disergap dan Ditembak Mati
Kapolda Sebut 4 Anak Buah Ali Kalora Masih Bersenjata dan Pegang Bom
Polri Pastikan Keamanan DPO MIT Poso Jika Menyerahkan Diri
Polisi Ungkap 10 Kasus Pembunuhan Dilakukan Ali Kalora Cs Sepanjang 2017-2021