Satgas Pangan Polri Belum Temukan Penimbunan Beras
Kepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
Kepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
Satgas Pangan Polri Belum Temukan Penimbunan Beras
Satgas Pangan Polri sampai saat ini belum menemukan adanya tindakan penimbunan beras. Kepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.
"Hingga saat ini dari gudang-gudang penyimpanan beras yang kami monitor, belum ditemukan adanya penimbunan beras" kata Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Whisnu Hermawan kepada wartawan, Jumat (23/2).
Meski begitu, Whisnu memastikan pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pendistribusian beras bekerjasama dengan Satgas Pangan daerah.
Selain itu, Jenderal Bintang Satu Polri tersebut pun mewanti-wanti adanya jerat pidana bagi pihak yang berani melakukan penimbunan beras. Peringatan itu diberikan sebagai upaya mencegah kelangkaan beras.
“Apabila ditemukan adanya perbuatan penimbunan beras tentunya Satgas Pangan Polri akan menindak tegas dengan menerapkan aturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Whisnu.
“Diantaranya undang-undang Pangan, undang-undang Perdagangan, undang-undang Perindustrian dan peraturan lain yang terkait,” tambahnya.
Harga Turun Ramadhan
Sebelumnya, Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di gudang beras, Jakarta Utara, Kamis (22/2). Kegiatan ini dipimpin langsung Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan.
Dalam sidak tersebut, Whisnu mengecek ketersediaan hingga harga beras. Mengingat, telah terjadi kenaikan harga hingga sampai menembus ratusan ribu Rupiah.
"Kami dari Satgas Pangan pusat mengecek langsung ke gudang Bulog Jakarta, memastikan bahwa beras banyak dan cukup. Kami juga hadir untuk mengecek di pasar-pasar becek dan ritel modern, hari ini kita lihat bersama-sama Bulog telah menyalurkan hampir 13 ton beras itu ke ritel modern melalui food station 3 ribu ton, artinya 1-2 hari ini akan dibanjiri oleh beras di pasar-pasar atau di toko-toko ritel modern," kata Whisnu.
Kegiatan ini dilakukan terkait dengan kesiapan dalam menghadapi bulan suci Ramadhan pada Maret 2024 mendatang.
"Kami pun melihat dan mengawasi seluruh pasar-pasar becek, kami mendapatkan data di seluruh Indonesia bahwa beras pun banyak dan tentunya masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan beras. Karena kita lihat bahwa sudah masuk beras-beras impor dari luar negeri yang secara bertahap memenuhi gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia," ujarnya.
Dengan mengecek langsung ke gudang beras tersebut, Whisnu memastikan bahwa harga beras akan turun dalam waktu dekat ini.
"Jadi untuk Satgas Pangan bukan hanya di Jakarta, kami pun mengawasi dan memantau semua kegiatan beras yang ada di seluruh Indonesia. Ini terhambat karena distribusi saja, karena kemarin hujan ada beberapa tempat yang banjir," ucapnya.