Kapolri sesalkan Bachtiar Nashir sebut dirinya dukung khilafah
Kapolri sesalkan Bachtiar Nashir sebut dirinya dukung khilafah. Bachtiar Nasir dinilai salah memahami yang disampaikan Tito saat melakukan diskusi dengannya.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyesalkan ucapan ustaz Bachtiar Nasir yang menyebutnya mendukung pemerintahan khilafah. Tito menegaskan tak pernah menyatakan mendukung berdirinya khilafah di Indonesia seperti diucapkan Bachtiar Nasir yang diunggah ke media sosial hingga viral.
"Intinya adalah beliau (Tito) merasa tidak pernah menyatakan itu, tapi dikatakan lain," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat ditemui di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/7).
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Kapan Ari Dono Sukmanto menjabat sebagai Kapolri? Dia menjabat antara 23 Oktober 2019 hingga 1 November 2019 alias 1 pekan 2 hari.
-
Siapa yang ikut bernyanyi bersama Kapolri? Kapolri pun mengambil posisi sebagai vokalis bersama Armand Maulana, sedangkan Panglima TNI mengambil gitar untuk mengiringi.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa tiga anggota Polri ini mendapatkan penghargaan Bintang Bhayangkara Nararya? Sebagai penghargaan kepada anggota Polri yang berjasa besar dengan keberanian, kebijaksanaan, dan ketabahan luar biasa melampaui panggilan kewajiban yang disumbangkan untuk kemajuan dan pengembangan kepolisian, atau tidak pernah cacat selama bertugas di kepolisian,"
-
Kenapa Ari Dono Sukmanto menjadi Kapolri? Saat itu Ari yang berkedudukan sebagai Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia atau Wakapolri naik menjadi Kapolri sebagai pelaksana tugas.
Setyo menuturkan, apa yang disampaikan Bachtiar soal sistem pemerintahan khilafah tidak sesuai dengan pernyataan Tito. Menurut Setyo, Bachtiar Nasir salah memahami yang disampaikan Tito saat melakukan diskusi dengannya.
"Orang melintir itu gimana coba, silakan mereka nilai apa. Yang jelas Kapolri tidak nyaman yang menyatakan bahwa Kapolri mendukung khilafah, itu nggak pernah," ucap Setyo.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku sering berdiskusi tentang permasalahan bangsa dengan Ustaz Bachtiar Nasir. Dia menilai, Bachtiar sebagai sosok negarawan yang cerdas.
Itulah kesan yang disampaikan Tito dalam Silaturahmi Nasional Da'i Kamtibmas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).
Namun, Tito mengaku, penilaian positif terhadap Ustaz Bachtiar Nasir perlahan mulai luntur. Tepatnya, saat memberikan informasi yang salah beberapa waktu lalu.
"Ustaz Bachtiar di tengah-tengah masyarakat kelompok HTI menyampaikan Indonesia harus menerapkan sistem khilafah. Sistem Khilafah lah yang paling pas untuk negara Indonesia karena demokrasi liberal tidak benar. Demokrasi liberal menghancurkan negara ini. Dan saya sudah bertemu langsung oleh orang yang sangat berkompeten. Dan saya berdiskusi dengan orang yang berkompeten itu. Yaitu Kapolri. Profesor, Doktor Tito Karnavian. Dia mengatakan bahwa demokrasi ini sudah rusak. Oleh karena itu harus diganti sistem khilafah," papar Tito menirukan suara Ustaz Bachtiar.
Tito menjelaskan, pernyataan Ustaz Bachtiar direkam dalam bentuk video. Video itupun viral di media sosial. Tito lantas komplain.
"Saya langsung WhatsApp yang bersangkutan. Ini masih ada chatnya," ungkap dia.
"Saya bilang Ustaz. Ustaz itu saya anggap orang cerdas, negarawan. Berkali-kali diskusi. Begitulah kesan saya melihat ustaz. Di situ saya bilang kesan saya hilang. Ustaz tanya mengapa," sambung dia.
Tito menyatakan tidak pernah mendukung ideologi khilafah. Bahkan, menegaskan ideologi khilafah berbahaya. Seperti Demokrasi liberal.
"Yang saya sampaikan Demokrasi liberal saat ini kalau keblablasan bisa menjadi pemecah bangsa ini. Tapi saya tidak mengatakan ganti khilafah. Tidak sama sekali," tutup dia.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Panglima TNI ingatkan calon prajurit waspadai perkembangan Cyber
Cara Kapolri agar TNI-Polri akur: Danramil kontak Kapolsek, bikin nobar dan mancing
Kapolri: Soliditas TNI-Polri bukan cuma di mulut, tapi sampai kiamat zaman
Kapolri cerita arti jihad yang dipelintir buat kepentingan politik
Kapolri ungkap bahaya paham khilafah: Satu persatu daerah bisa pisahkan diri
Kesan Kapolri saat disinggung Bachtiar Nasir soal ceramah tentang khilafah
Kapolri minta Da'i sukseskan Pemilu 2019