Kapolri: Tangkap pemesan, pendana dan akun sejenis Saracen
Kapolri instruksikan tangkap pemesan dan pendana Saracen. Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah memerintahkan anak buahnya untuk terus mengembangkan kasus Saracen. Jika ada akun yang serupa dengan Saracen yakni menebar kebencian, Tito juga memastikan bakal menindak tegas.
Tim Mabes Polri sudah meringkus empat tersangka yang tergabung dalam jaringan Saracen, penebar ujaran kebencian dan konten bernada SARA. Empat orang tersebut yakni JAS sebagai ketua, MAH sebagai pendiri Saracen, MFT sebagai Koordinator Bidang Media dan Informasi dan SRN turut serta menyebarkan konten kebencian.
Kapolri Jendral Tito Karnavian sudah memerintahkan anak buahnya untuk terus mengembangkan kasus Saracen. Sebab, Saracen sudah membuat pemberitaan bohong (hoax) dan juga pemberitaan yang negatif.
-
Bagaimana cara orang tersebut pamit dari grup WA Islami? Asalamualaikum. Halo teman-teman, dengan ini saya mengajukan izin untuk keluar dari grup. Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan, baik itu disengaja maupun tidak. Semoga sukses selalu untuk kalian semua! Wasalamu'alaikum.
-
Kapan Sagil lahir? Mengutip Instagram @majeliskopi, Sabtu (11/5), Sagil diketahui kelahiran Desa Belui pada 7 Juni 2012 lalu.
-
Kapan Harun Kabir meninggal? Tanggal 13 November 1947, jadi hari terakhir Harun Kabir dalam menentang kekuasaan Belanda yang kembali datang ke Indonesia.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Kapan Tarekat Naqsabandiyah mulai menyebar ke wilayah Arab? Kemudian, pada akhir abad ke-17 Tarekat ini sudah mencapai Suriah oleh Syekh Murad Ali al-Bukhari lalu melakukan perjalanan ke seluruh wilayah Arab.
-
Kenapa WA Grup seringkali dianggap mengganggu? Namun, WA Group akan menjadi suatu hal yang menyebalkan, jika terlalu banyak tergabung di dalamnya. Bagi sebagian orang, WA group akan menjadi suatu hal yang mengganggu, apalagi jika diundang tanpa izin atau bahkan dimasukkan ke dalam grup yang tidak begitu penting.
"Enggak boleh adanya pembuatan hoax, konten-konten yang negatif, provokatif yang melanggar ITE. Itu akan membuat perpecahan di masyarakat, membuat isu negatif," kata Tito usai pimpin sertijab Pati Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9).
Tito juga menginstruksikan menangkap para pengguna jasa Saracen. Jika ada akun yang serupa dengan Saracen yakni menebar kebencian, Tito juga memastikan bakal menindak tegas.
"Saya sampaikan tangkap-tangkapin saja. Yang pesan tangkepin, yang danain tangkepin. Ada lagi sejenis dengan itu, tangkapin," tegasnya.
Tito mengakui tidak mudah melacak para pelaku penebar kebencian dan juga para pengguna jasa Saracen. Penyelidikan kasus ini tidak bisa dengan pendekatan seperti kasus kriminal umum semisal pembunuhan.
"Ini enggak gampang. Karna mereka mainnya di cyber space. Maka kita melacaknya juga di cyber space, bukannya di lapangan," ucapnya.
Baca juga:
Jokowi minta Projo tak ikut-ikutan sebar kebencian seperti Saracen
Anggota Komisi III minta pengusutan Saracen jangan seperti bisul diobati salep
Polri tegaskan akan usut pengguna jasa Saracen
Sekjen PDIP sepakat akun penyebar kebencian di media sosial harus diberantas
Sebelum ditangkap, bos Saracen sempat akan buat proposal untuk klien
Saracen belum diblokir untuk memudahkan penyidikan polisi