Kapolri Tegaskan Tak Ada Perpecahan di Internal Polri
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan tidak ada perpecahan di internal kepolisian. Dia menyatakan, rotasi sejumlah jabatan strategis Polri merupakan hal biasa sebagai salah satu bentuk regenerasi.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan tidak ada perpecahan di internal kepolisian. Dia menyatakan, rotasi sejumlah jabatan strategis Polri merupakan hal biasa sebagai salah satu bentuk regenerasi.
"Saya ingin menekankan bahwa pergantian pejabat, tidak ada kaitannya dengan adanya faksi-faksi, friksi-friksi internal Polri, tidak. Polri tetap solid," ujar Tito saat berpidato dalam acara pelantikan dan serah terima jabatan sejumlah perwira tinggi Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).
-
Kapan wisuda anggota Polri di Turki? Acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli 2023 waktu setempat.
-
Kapan M. Hasan menjabat sebagai Kapolri? Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Mohamad Hasan adalah seorang Kepala Kepolisian Republik Indonesia di era Orde Baru (1971-1974) dan pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia dari tahun 1974 hingga 1978.
-
Mengapa anggota Polri ini diwisuda di Turki? Dia bersama 86 peserta didik internasional menjalani wisuda usai mengikuti kegiatan Capacity Building “The First Level Police Chief Training and The Non Thesis Master Degree” selama dua tahun.
-
Siapa saja anggota Polri yang diwisuda di Turki? Tiga personel Polri menjalani wisuda di Turkish National Police Academy (TNPA) yang dipimpin langsung oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Tiga Polri itu ada, Ipda Regina Setiawan dari Polda Kepri, Bripka Hilman Lasmana dari Polda Jawa Barat, dan Briptu Tiara Nissa Zulbida dari Polda Jawa Timur.
-
Apa jalur penerimaan Polri yang diikuti Pastor Oktovianus? Untuk pertama kalinya, Pastor/Romo (Tokoh Agama Katolik) diakomodir dalam penerimaan Polri jalur Seleksi Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) TA 2024.
-
Di mana Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berada ketika HUT PP Polri? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
Tito menuturkan, suatu organisasi sangat biasa terjadi perbedaan. Bahkan perbedaan juga sering ditemui dalam lingkup yang lebih kecil seperti sebuah keluarga.
"Tapi perbedaan itu tidak menimbulkan dampak destruktif. Perbedaan adalah demokrasi, dalam struktur seperti paramiliter meskipun ada sipil yang berseragam, semua perbedaan hal biasa, justru untuk memperkuat kebijakan melalui mekanisme check and balances," tuturnya.
Karena itu, Tito sekali lagi menegaskan bahwa Polri solid. Jenderal bintang empat itu meminta pihak eksternal tidak membuat analisis macam-macam, tapi mendukung soliditas Polri.
"Jangan membuat analisa sendiri yang kemudian nanti menganggap bahwa Polri ada faksi, friksi, tidak. Kita saat ini menjelang situasi politik membutuhkan organisasi Polri yang solid dan soliditas itu selain dibentuk secara internal, juga dibentuk eksternal," ucapnya.
Tak Ada Pesan Khusus
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, tidak ada pesan khusus dari pernyataan Kapolri terkait faksi dan friksi di internal Polri. Sekalipun pernyataan bantahan tersebut disampaikan hingga dua kali dalam sambutannya.
"Saya kira tidak ada. Pak Kapolri hanya menyampaikan dan menstimulan kita harus solid, sekecil apapun ada dengungan-dengungan harus di-clearkan," ucap Iqbal.
Menurutnya, apa yang disampaikan Tito merupakan bentuk penekanan pentingnya soliditas Polri agar bisa melaksanakan tugas dan fungsi kepolisian dengan baik.
"Karena Pak Kapolri tidak bisa kerja sendiri, sebagaimana kapten sepakbola mengajak semua timnya melakukan penyerangan, pertahanan, dan lain-lain agar Polri dapat menyukseskan semua tugas di depan yang diharapkan masyarakat, melindungi, mengayomi masyarakat. Kami satu kapal," kata Iqbal.
Pergantian sejumlah petinggi Polri menyita perhatian masyarakat. Perhatian publik tertuju pada mutasi Komjen Arief Sulistyanto yang baru menjabat sebagai Kabareskrim Polri selama lima bulan lima hari. Jabatan Kabareskrim diganti Irjen Idham Azis yang sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengapresiasi rotasi sejumlah petinggi Polri. Menurutnya, pergantian jabatan Kabareskrim saat ini merupakan yang tersingkat dari sebelumnya.
"Ini yang pertama kali dalam sejarah Polri terjadi pergantian Kabareskrim di mana pejabat lamanya hanya menjabat dalam waktu yang sangat singkat. Tapi pergantian itu bisa dipahami agar terjadi soliditas organisasi," kata Neta kepada Liputan6.com, Jakarta, Rabu 23 Januari 2019 malam.
Neta berharap, rotasi tersebut dapat menyudahi perang dingin di tataran elite Polri. Sehingga Polri bisa semakin solid dalam menghadapi tahun politik dan pelaksanaan Pemilu 2019.
"(Perang dingin yang dimaksud) antara Arief dengan elite-elite Polri," ucapnya.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com