Kasus bunuh diri kader PKS Tangsel, polisi duga RS lalai
"Sementara ini sudah diperiksa saksi di TKP (tempat kejadian perkara), dua orang pekerja bangunan," kata Iptu Eddy.
Polisi telah memeriksa dua saksi dalam kasus bunuh diri pasien rumah sakit Azra atas nama Rully Nutranta (46) yang terjun dari proyek pembangunan Hotel D'arch Bogor.
Pasien yang merupakan sekretaris DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tangerang Selatan tersebut sebelumnya dirawat akibat menderita sakit ambeien.
"Sementara ini sudah diperiksa saksi di TKP (tempat kejadian perkara), dua orang pekerja bangunan. Tahu-tahu sudah di atas (lantai 10), karena ditolong gak kuat terus jatuh," kata Kanit Reskrim Polsek Bogor Utara Iptu Eddy Santosa di Polsek Bogor utara Jawa Barat, Selasa (9/9).
Eddy menyatakan pihak keluarga Rully belum dimintai keterangan. Selain itu, polisi pun membidik pihak rumah sakit atas dugaan kelalaian pengawasan pasien.
"Pihak keluarga belum, masih dalam kondisi berduka. Itu kemungkinan (kelalaian rumah sakit), nanti akan kita mintai keterangan," terang dia.
Sebelumnya diketahui, Rully Nutranta (46), warga Villa Bintaro Regency RT 05/RW 12 Pondok Aren, Tangerang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari proyek pembangunan Hotel D'arch Bogor. Rully diketahui menderita ambeien yang tengah dirawat di RS Azra, Bogor sejak Minggu (7/9).
"Di tangan korban terdapat bekas plester infus dan gelang identitas pasien RS Azra. Menurut keterangan petugas RS tersebut korban baru masuk hari Minggu (7/9) kemarin dengan keluhan menderita ambeien," kata Kepala Polisi Sektor Bogor Utara, Kompol Indraningtyas.