Kasus Covid-19 di Sumut Nyaris 1.000, Pasien Anak Cukup Tinggi
Orang dalam pemantauan (ODP) di Sumut saat ini berjumlah 885 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 159 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia tetap 67 orang.
Kasus positif Covid-19 di Sumut terus naik dan sudah mendekati angka 1.000. Sementara penderita anak-anak cukup tinggi.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut menyampaikan pada hari ini sudah tercatat 993 kasus positif Covid-19 di daerah ini. Jumlah itu bertambah 23 dari angka kemarin 970 kasus.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
Seiring dengan peningkatan itu, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh juga meningkat. "Hari ini jumlah pasien yang sembuh bertambah 7 orang, dari 226 orang menjadi 233 orang," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah, dalam siaran pers online, Kamis (18/6) sore.
Orang dalam pemantauan (ODP) di Sumut saat ini berjumlah 885 orang. Pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 159 orang. Sementara pasien yang meninggal dunia tetap 67 orang.
Pada siaran pers kali ini, Aris juga menekankan ancaman Covid-19 pada anak-anak. "Di masa awal Covid-19 anak-anak disebut relatif tidak rentan, namun sekarang ternyata tergolong cukup tinggi. Hingga 17 Juni 2020, total penderita anak-anak di Sumut mencapai 3,6 persen dari kasus yang dilaporkan, sehingga para orang tua harus waspada," sebut Aris.
Dia juga menjelaskan bahwa Centers for Disease Control (CDC) atau pusat pengendalian penyakit Amerika Serikat telah merevisi pernyataannya sebelumnya yang menyebut gejala Covid-19 pada anak tidak fatal seperti orang dewasa.
"Namun belakangan mereka merevisi pernyataan tersebut dengan menyebut gejala pada anak yang mengidap virus corona mirip dengan Multisystem Inflammatory Syndrome in Children (MIS-C). MIS-C adalah kondisi ada bagian tubuh anak meradang, termasuk pada jantung, ginjal, paru-paru, hingga organ pencernaan," jelas Aris.
Gejala-gejala yang muncul pada anak yang diduga diserang virus corona di antaranya demam, sakit perut, diare, muntah, sakit leher, muncul ruam dan mata merah, serta merasa sangat lelah. Pada kondisi parah, anak yang terserang virus juga dapat menunjukkan gejala kegawatdaruratan, seperti sesak napas, sakit perut yang parah, dan wajah kebiruan. "Jika ada gejala ini, anak harus segera dibawa ke rumah sakit," jelas Aris.
Anak yang diserang Covid-19 bisa berujung pada komplikasi serius, hingga kematian. Namun, sebagian besar bisa sembuh dengan penanganan medis, terutama jika gejalanya diketahui sejak awal.
Karenanya Aris mengimbau agar anak-anak dididik untuk tetap mengikuti protokol kesehatan. Mereka harus dibiasakan menjaga jarak dan mengenakan masker saat beraktivitas, termasuk saat ke sekolah.
(mdk/rhm)