Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Satgas Minta Masyarakat Petakan Risiko Aktivitas
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat ikut menekan laju penularan Covid-19. Ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat. Pertama, memetakan risiko beraktivitas. Kedua, mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memperlambat laju penularan Covid-19.
Kasus Covid-19 melonjak tajam dalam lima pekan terakhir. Bahkan, lonjakan tertinggi terjadi pada 27 Juni 2021, kasus terkonfirmasi Covid-19 bertambah 21.342 hanya dalam waktu 24 jam.
Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat ikut menekan laju penularan Covid-19. Ada dua hal yang bisa dilakukan masyarakat. Pertama, memetakan risiko beraktivitas. Kedua, mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memperlambat laju penularan Covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan dalam memetakan risiko aktivitas, masyarakat perlu memperhatikan tiga aspek yaitu lokasi, kedekatan dan waktu berlangsungnya aktivitas.
"Perlu diperhatikan, upaya pencegahan harus dilakukan secara serentak oleh seluruh anggota keluarga, untuk saling melindungi satu sama lain sehingga penularan di tingkatan keluarga dapat dihindari," kata Wiku melalui siaran pers, Selasa (29/6).
Wiku menyebut, merujuk pada kategorisasi WHO, terdapat panduan pemetaan aktivitas yang dapat diikuti oleh masyarakat sebagai upaya meminimalisasi pencegahan penularan Covid-19. Kategorisasi tersebut terdiri dari risiko lebih tinggi, risiko sedang dan risiko rendah.
Kegiatan yang masuk ke dalam kategori risiko lebih tinggi yakni kontak fisik seperti berjabat tangan, makan di dalam ruangan tertutup dan melakukan aktivitas di tempat ramai. Sementara kegiatan yang masuk kategori risiko sedang meliputi berkunjung ke kediaman orang lain, berkumpul dengan banyak orang di luar ruangan, mengunjungi rumah sakit/dokter, berkunjung ke fasilitas publik dan menggunakan transportasi umum.
Sedangkan kegiatan yang masuk ke dalam risiko rendah meliputi berdiam diri di rumah dan melakukan aktivitas di luar rumah dengan tetap menjaga jarak.
Wiku menegaskan, aktivitas masyarakat yang berisiko ini harus segera ditekan sekarang juga. Masyarakat juga harus mengingatkan orang lain, dimulai dari keluarga dan lingkungan terdekat agar risiko penularan Covid-19 dapat diminimalisir.
Selain memetakan risiko beraktivitas, masyarakat juga perlu membantu mengendalikan laju penularan Covid-19 dengan mendukung efektivitas PPKM Mikro melalui posko sebagai pengendali Covid-19. Terutama, bagi masyarakat yang berada di daerah yang mengontribusi kasus Covid-19 tertinggi. Seperti DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Tak hanya itu, masyarakat juga harus disiplin dan bertanggung jawab terhadap aturan yang sudah ditetapkan unsur masyarakat seperti Ketua RW dan Ketua RT yang dibantu oleh anggota PKK, kader, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat serta karang taruna.
Wiku melanjutkan, masyarakat harus bersikap suportif khususnya dalam upaya testing dan tracing massal yang dilakukan satuan Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Masyarakat perlu melaporkan secara transparan setiap kasus positif yang ada serta bersedia bekerja sama dalam pelacakan kontak erat mulai dari tahapan penilaian risiko sampai rujukan upaya isolasi atau perawatan jika dibutuhkan.
Masyarakat juga harus bersikap komunikatif dengan aparat di tingkatan desa yaitu Puskesmas tingkat kelurahan terkait pemantauan pelaksanaan karantina atau isolasi mandiri maupun saat perawatan agar peluang kesembuhan semakin tinggi. Jika fasilitas kesehatan di tingkat kelurahan kurang memadai maka komunikasi yang baik harus juga terjalin dengan aparat di tingkat kecamatan baik Puskesmas atau RSUD yang ada.
"Pemerintah sangat mengapresiasi pihak desa/kelurahan dan masyarakat yang mendukung penuh kebijakan yang pemerintah ambil. Terima kasih telah membantu membantu meringankan beban banyak orang baik pemerintah, rumah sakit serta tenaga kesehatan. Perlu diingat, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mengendalikan pandemi Covid-19, dibutuhkan perjuangan dan kontribusi dari seluruh elemen masyarakat untuk mengendalikan pandemi di tingkat komunitas," kata Wiku.
Baca juga:
Puncak Kedua, Masyarakat Harus Berkontribusi Menekan Kasus
Indikator Penerapan PPKM Mikro Darurat: Kasus di Atas 20.000
11 Wilayah di Jawa Barat Zona Merah
Kasur Tambahan di RSUP Sitanala Tangerang Penuh, Pasien Covid Sampai Antre
Sehari Ada 2.164 Kasus Covid-19, Walkot Bekasi Wanti-Wanti Warga di Rumah Saja
Gubernur Ganjar Keluarkan 7 Instruksi Khusus untuk Daerah Zona Merah Covid-19
Ombudsman DKI Minta Kemenkes Evaluasi Batasan Tarif Tes Antigen