Kasus Covid Meningkat, Pemkab Gunung Kidul Belum akan Tutup Objek Wisata
Harry mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan bupati dan jajarannya, hingga mitra asosiasi wisata di Gunung Kidul. Pertemuan membahas tentang aktivitas wisata ke depan.
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta belum ada rencana menutup atau memberlakukan jam operasional objek wisata. menyikapi adanya lonjakan tambahan kasus harian Covid-19 di wilayah tersebut.
"Hingga saat ini, belum ada opsi penutupan objek wisata. Hal ini dikarenakan Gubernur DIY menyatakan belum akan menutup, begitu juga dengan bupati," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Gunung Kidul, Harry Sukmono di Gunung Kidul, Minggu (27/6).
-
Dimana saja wisatawan yang berkunjung ke Gunungkidul? Lebih lanjut Suntoyo mengingatkan pada pelaku usaha sektor pariwisata tidak memanfaatkan momen peningkatan jumlah wisata ini untuk menaikkan tarif.
-
Apa yang mendorong peningkatan jumlah wisatawan di Gunungkidul? Peningkatan belanja wisatawan dan lama waktu tinggal wisatawan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat hingga kabupaten serta pelaku jasa usaha wisata dan swasta yang mengembangkan tempat wisata dan membangun hotel.
-
Kapan Gunungkidul menjadi tempat pelarian pasukan Majapahit? Mengutip Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Yogyakarta, di masa silam, Gunungkidul pernah turut menjadi tempat pelarian dari beberapa pasukan Majapahit. Mereka kemudian menempati lokasi yang saat ini menjadi Pongangan, dengan pemimpinnya R. Dewa Katong saudara Raja Brawijaya dari Jawa Timur.
-
Mengapa infrastruktur di Gunungkidul menjadi penting bagi pariwisata? Dari segi keamanan jika lampu penerangan memadai tingkat kerawanan juga mudah diminimalisir.
-
Siapa yang mendorong peningkatan jumlah wisatawan di Gunungkidul? Peningkatan belanja wisatawan dan lama waktu tinggal wisatawan tak lepas dari pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintah pusat hingga kabupaten serta pelaku jasa usaha wisata dan swasta yang mengembangkan tempat wisata dan membangun hotel.
-
Bagaimana Gunung Ijen memikat wisatawan? Di gunung ini kamu dapat melihat fenomena blue fire atau api biru yang hanya ada di Ijen. Tak heran banyak wisatawan lokal maupun mancanegara yang penasaran dan mengunjungi tempat ini.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan bupati dan jajarannya, hingga mitra asosiasi wisata di Gunung Kidul. Pertemuan membahas tentang aktivitas wisata ke depan.
"Saat pertemuan tersebut, bupati meminta seluruh pelaku wisata lebih menggencarkan lagi protokol kesehatan. Sebab kunci utama pencegahan ada di sana. Bupati menyadari pentingnya protokol kesehatan ini, sehingga meminta lebih digencarkan lagi," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, Bupati Gunung Kidul Sunaryanta mengatakan Pemkab Gunung Kidul belum akan menutup wisata. Alasannya, belum ada wilayah wisata yang masuk zona merah jika mengambil indikator zonasi kerawanan tingkat mikro.
"Penegakan terhadap kepatuhan protokol kesehatan lebih ditingkatkan lagi. Khususnya di zona rawan hingga pada kegiatan sosial-budaya," ujarnya.
Sebelumnya, Sebanyak 46 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Wonosari di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terpapar Covid-19. Mereka terpapar karena beban kerja yang sangat berat, seiring tingginya penambahan kasus harian Covid-19 di wilayah ini.
"Berdasarkan laporan yang masuk, ada 46 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19. Namun data tersebut bisa berubah karena ada yang sudah selesai menjalani isolasi," kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawaty di Gunung Kidul, Minggu (27/6).
Dia mengatakan, tenaga kesehatan yang terkonfirmasi ini, tidak hanya yang melayani pasien terkonfirmasi Covid-19 saja, tapi juga bagian pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini dikarenakan beban berat tenaga kesehatan RSUD Wonosari karena melayani pasien bergejala ringan hingga berat, sehingga sangat rawan tertular.
"Saat ini, RSUD Wonosari kekurangan tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Kami sudah mengajukan pengadaan relawan tenaga kesehatan kepada Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) yang memiliki kewenangan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dewi mengatakan sejak Juni ini, khususnya satu minggu ini, penambahan kasus harian lebih dari 150 kasus. Pada Sabtu (26/6), penambahan kasus memecahkan rekor harian, yakni 253 kasus baru, sehingga total kasus selama pandemi Covid-19 sebanyak 5.554 kasus. Dari total tersebut rinciannya, 1.791 masih kasus aktif, 3.535 sembuh, 228 meninggal dunia.
"Mayoritas pasien terkonfirmasi Covid-19 menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan di setiap puskesmas terdekat. Sedangkan ketersediaan tempat tidur (TT) fluktuatif. Keterisian 80 sampai 90 persen, dari total 121 TT. Untuk RSUD Wonosari penuh terus," ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Wonosari Heru Sulistiyowati mengatakan saat ini ruang isolasi di RSUD Wonosari sudah penuh. Hal ini diperparah dengan minimnya sumber daya manusia (SDM) karena ada beberapa perawat yang terkonfirmasi positif. Sehingga potensi terpapar Covid-19 sangat tinggi.
"Kami kekurangan tenaga kesehatan. Di sisi lain jumlah pasien terkonfirmasi yang membutuhkan perawatan juga meningkat. Bahkan ketersediaan tempat tidur bagi pasien terkonfirmasi selalu penuh," tutupnya.
Baca juga:
Pemkab Bogor Siapkan 10 Pemakaman Khusus Covid-19
Kasus Covid Meningkat, Ruang Isolasi di RS Bahteramas Kendari Penuh
Kasus Covid Meningkat, Pemkab Gunung Kidul Belum akan Tutup Objek Wisata
Kisah Pembakar Mayat Covid di India, “Saya Merasa Seperti Burung Pemakan Bangkai”
Komisi X Minta Percepat Kelulusan Dokter Perawat untuk Bantu Nakes
Lonjakan Kasus Covid-19 Mengkhawatirkan, Wali Kota Bogor Usul PSBB Diberlakukan Lagi