Kasus gizi buruk masih 'menghantui' kota yang dipimpin Risma
Kota Surabaya, Jawa Timur dengan predikat kota layak anak dengan kekuatan APBD mencapai Rp 9,118 triliun, agaknya perlu dikaji ulang. Sebab ternyata, di kota yang dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini ini masih dijumpai anak gizi buruk.
Kota Surabaya, Jawa Timur dengan predikat kota layak anak dengan kekuatan APBD mencapai Rp 9,118 triliun, agaknya perlu dikaji ulang. Sebab ternyata, di kota yang dipimpin Wali Kota Tri Rismaharini ini masih dijumpai anak gizi buruk.
Kasus ini terungkap saat bocah 10 tahun berinisial ASN yang dikabarkan mengalami gizi buruk, viral di media sosial beberapa hari terakhir. Sudah dua tahun dia hanya berbaring dan duduk di kamar.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Di mana Gedung Cerutu terletak di Kota Tua Surabaya? Mengutip Liputan6.com, ada dua bangunan cagar budaya di Kota Tua Surabaya kawasan Jalan Rajawali.Pertama, Gedung Cerutu.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Sendang Geulis Kahuripan ada? Merujuk perhutani.co.id, telaga yang juga dikenal dengan sebutan Cai Cikahuripan ini rupanya telah ada sejak abad ke-14 silam.
-
Kapan Taman Purbakala Sriwijaya diresmikan? Menghabiskan waktu pembangunan lebih kurang 4 tahun, TPKS telah diresmi beroperasi pada tahun 1990 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di Surabaya? Baru-baru ini, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengumumkan deklarasi sebagai pasangan Capres dan Cawapres 2024. Deklarasi itu diumumkan pada Sabtu, (2/9) di Hotel Majapahit, Surabaya.
Bocah kelas 1 SD ini tinggal bersama orang tuanya, Eko Basuki (33) dan Alfiyahtus Djupriyah (30), indekos di Jalan Kedung Baruk 67, Kecamatan Rungkut, Surabaya.
Sebelum dikabarkan mengalami gizi buruk, awalnya ASN mengalami demam tinggi saat usianya masih 7 tahun. Meski sudah diperiksakan ke dokter, demamnya tak kunjung turun, dan hingga saat ini masih tergolek lemah di pembaringan.
Informasi yang viral di media sosial inipun menjadi perhatian Pemkot dan DPRD Kota Surabaya, dengan melihat langsung kondisi ASN di tempat tinggalnya.
Dikonfirmasi terkait kasus ini, anggota Komisi D, Dyah Katarina membantah kalau ASN mengalami gizi buruk. Sebab, kata politikus PDI Perjuangan ini, dilihat dari kasusnya, ASN diduga hanya mengalami sakit.
"Sebelumnya kita perlu bedakan dulu, kasus gizi buruk dan sakit. Kalau indikasinya gizi buruk itu tubuhnya tidak bisa menerima makanan dan nutrisi," terang Dyah via telepon selulernya, Selasa (31/7) sore.
Selain itu, masih kata Dyah, seorang anak bisa divonis gizi buruk, juga bisa diindikasikan karena adanya dugaan penelantaran dari orang tua. "Enggak dikasih makan, misalnya," lanjut politikus yang juga istri Ketua Bappilu DPP PDIP, Bambang Dwi Hartono ini.
Selama ini, klaim Dyah, kader Posyandu di Kota Surabaya sudah bergerak maksimal untuk mendeteksi masyarakat yang memiliki balita. "Kalau masih ada temuan berarti ada yang tidak maksimal di bawahnya," tandasnya.
Tetapi, Dyah melihat kasus ASN ini lebih disebabkan dugaan sakit. "Seharusnya Dinkes bisa segera melakukan pemeriksaan kesehatannya dulu. Apakah dia sakit, atau karena kekurangan gizi. Sebab kata budenya, ASN ini doyan makan. Berarti tubuhnya masih bisa menerima asupan makanan," tandasnya.
Berbeda dengan Reni Astuti, anggota Komisi D DPRD Surabaya yang lain. Reni mengungkap, saat dia menengok kondisi ASN di tempat tinggalnya Senin (30/7) kemarin, kondisi bocah 10 tahun itu memang tengah sakit seperti informasi di media sosial. "Saya datang, dan di sana memang, kebetulan pas banyak dari Pemkot," kata Reni.
Rehabilitasi medik 3 kali seminggu
Informasinya, lanjutnya, Pemkot juga sudah melakukan perhatian, "Dari Puskesmas Kali Rungkut, Lurah juga ada. Saya ketemu orang tuanya. Jadi memang anaknya, masuk gizi buruk, jadi kondisinya memang seperti itu."
Politikus perempuan asal PKS ini juga menegaskan, kalau ASN juga sudah dibawa ke rumah sakit milik Pemkot Surabaya, RS Soewandhie. "Artinya anak ini masuk gizi buruk, usianya 10 tahun. Saya ngobrol sama ayahnya, Pak Eko, dia KTP Surabaya, yang jelas dia membutuhkan perawatan intensif," sambungnya lagi.
"Jadi saya tanya, gimana pak? Awalnya sehat, sekolah kelas 1 SD. Sakit itu didiagnosa kena penyakit Lupus, itu diagnosanya. Ternyata tidak, ginjal."
Tapi, masih kata Reni, informasi terakhir, Minggu malam ASN diperikasa di RS Soewandhie. "Informasi bapaknya, itu ndak apa-apa, kemudian dia sudah mengalami perawatan intensif seminggu 3 kali ke Soetomo (RSU milik Pemprov Jatim) untuk rehabilitasi medik," tandasnya.
Baca juga:
Mabes TNI kirim tambahan bantuan untuk Suku Mausu Ane di Seram
Polda Maluku kirim sembako & tenaga medis bantu Suku Mausuane yang kelaparan
Pemerintah Jokowi turunkan tim cari penyebab krisis pangan di Pulau Seram
Kelaparan landa pedalaman Seram, Bamsoet minta pemerintah cekatan
Pemanfaatan dana desa di Gorontalo genjot penurunan jumlah anak stunting
PBB: 20 Persen anak Korea Utara masih kurang gizi