Kasus Pemalsuan Pelat Khusus ZZ Terbongkar: Harga Paling Murah Rp55 Juta, Pelanggan Mobil Mewah Rp5 M
Kasus Pemalsuan Pelat Khusus ZZ Terbongkar: Harga Paling Murah Rp55 Juta, Pelanggan Mobil Mewah Rp5 M
Yusri mencontohkan kasus pemalsuan yang diungkap Ditlantas Polda Metro Jaya soal pemakaian pelat B 1344 ZZH.
Kasus Pemalsuan Pelat Khusus ZZ Terbongkar: Harga Paling Murah Rp55 Juta, Pelanggan Mobil Mewah Rp5 M
Polisi membocorkan praktik pemalsuan pelat nomor khusus kode ZZ. Dirregident Korlantas Polri Brigjen Yusri Yunus mengatakan kasus pemalsuan pelat berkurang meski ada saja oknum yang memalsukan pelat.
“Alhamdulilah sekarang sudah agak berkurang (kasus pelat palsu). Tetapi orang Indonesia ini inovasinya tinggi, jago-jago dia memalsukan,”
kata Yusri saat paparan pada Rakornis POM TNI-Propam Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (2/5).
merdeka.com
Yusri mencontohkan kasus pemalsuan yang diungkap Ditlantas Polda Metro Jaya soal pemakaian pelat B 1344 ZZH. Nomor itu tidak sesuai dengan kendaraan yang tertuang dalam STNK aslinya.
Yusri mengatakan pelaku mematok harga paling murah sebesar Rp55 juta. Dengan hanya bermodalkan STNK motor ‘Mio’ yang tulisan dihapus lalu dicetak kembali sesuai pesanan kendaraan dari si pembeli.
"Teman-teman tahu berapa dijual STNK sama pelat nomor? Yang paling murah Rp55 juta paling mahal Rp100 juta, berlaku satu tahun. Yang pakai mobilnya mobil harganya Rp5 miliar. Land Rover yang baru," ujarnya.
"Ini palsu, dari mana Pak Yusri tahu palsu? Nah setiap STNK itu ada yang namanya warna merah ini. Buka yang punya STNK. Setelah saya cek nomor register STNK ini, ini register motor Mio. Mobilnya land rover harga Rp5 miliar," tambah dia.
Padahal, Yusri memandang sangat jarang pejabat yang bisa memiliki kendaraan dinas dengan tipe seperti dalam kasus yang diungkap Polda Metro Jaya. Si pembeli turut memasang pelat kode khusus ‘ZZ’ pada kendaraan mewah Land Rover terbaru yang harganya sekitar Rp5 miliar.
"Pertanyaan saya ada enggak pejabat TNI Polri yang mobil dinasnya Land Rover harga Rp5 miliar. Kalau Pak Putra pakai itu, besok KPK langsung datang ke rumahnya," ujarnya.
Meski begitu, Jendetal Bintang Satu ini telah menyiapkan sistem jitu untuk mencegah terjadinya pemalsuan pelat nomor. Polri memasang setiap kendaraan dinas plat ZZ kode barcode RFID untuk membaca identitas kendaraan.
"Cuma dia lupa, Diregident bukan orang bodoh. Saya tidak terlalu bodoh, ini stikernya kecil sekali. Tapi kegunaannya tinggi sekali. Di semua negara maju sudah menggunakan ini. Ini namanya RFID,” kata Yusri.
"Isinya apa? Database kendaraan itu. Nah terus tahunya dari mana Pak Yusri? Nah kami punya alat, di lapangan buat patroli. Cukup tembak begini saja nomor itu. Cekrek, tidak ditemukan, oh palsu berarti," tambahnya.
Yusri berencana menempelkan seluruh kendaraan umum dengan barcode RFID. Barcode ini akan memudahkan petugas dalam mengecek kendaraan tindak pidana pemalsuan plat nomor.
“Nanti ke depan semua kendaraan umum itu akan saya pasangkan seperti ini. Kenapa di Singapura tidak polisi lalu lintas di jalan? Kuncinya cuma ini. Ini murah banget stiker cuma Rp2 ribu. Tapi isinya database kendaraan,” terangnya.
merdeka.com