Kasus Penipuan Penjualan Masker, Tersangka Mengaku Anggota BPK agar Disanksi Ringan
Penyidik Polrestabes Palembang meringkus Rizky Prayoga (24), pelaku penipuan penjualan masker hingga Rp365 juta. Berharap sanksi diringankan, pelaku mengaku sebagai pegawai honorer Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Penyidik Polrestabes Palembang meringkus Rizky Prayoga (24), pelaku penipuan penjualan masker hingga Rp365 juta. Berharap sanksi diringankan, pelaku mengaku sebagai pegawai honorer Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Tersangka mengatakan, sehari-hari hanya sebagai pegawai swasta di sebuah perusahaan. Pengakuannya sebagai pegawai BPK kepada penyidik saat pemeriksaan bertujuan dikasihani dan kasusnya tidak diperberat.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa yang terjadi pada pipa PAM di Petamburan? Pipa 900 mm di Petamburan 4, Jakarta Pusat bocor pada Kamis (21/9).
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
"Saya memang mengaku saja pegawai BPK RI, saya sebenarnya karyawan swasta biasa, tapi bukan di tempat itu, saya cuma kenal satu pejabat di sana saja," ungkap Rizky di Mapolrestabes Palembang, Senin (20/9).
Dalam kasus itu, tersangka menawarkan masker bermerek dengan harga Rp300 ribu per kotak kepada korbannya inisial HS (21) yang sudah saling dikenal sebelumnya. Kemudian, korban memesan 2 ribu kotak dan ditransfer melalui rekening sebesar Rp60 juta pada pertengahan 2020.
"Kami memang saling kenal, makanya saya tidak mengaku pegawai BPK, cuma foto bersama Kepala BPK RI saya tunjukkan sama dia biar percaya," ujarnya.
Bingung bagaimana mengirimkan pesanan, tersangka seolah-olah mengirim video pengemasan masker untuk dikirim ke korban yang beralamat di Palembang. Hal itu membuat korban kembali memesan belasan ribu kotak masker seharga Rp305 juta.
Berbulan-bulan ditunggu, pesanan justru tak kunjung datang. Pada 15 Desember 2020, tersangka membuat surat pernyataan untuk mengembalikan uang korban, namun tak dilakukan sehingga kasus ini dilaporkan ke polisi.
"Saya tidak bisa mengembalikannya lagi karena sudah habis dipakai. Saya akui ada dua orang saya tipu, cuma satu yang lapor," kata dia.
Sementara itu, Kasubag Humas BPK Perwakilan Sumsel Rita Diana menjelaskan, tersangka Rizky bukan pegawai BPK, baik tetap maupun honorer. Pengakuan tersangka dapat merusak nama baik lembaga itu.
"Sudah kami cek ke pusat, orang ini bukan pegawai BPK, dia cuma mengaku-ngaku saja," terangnya.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, pengakuan tersangka awalnya cukup mengejutkan penyidik. Ketika dikonfrontir, statusnya sebagai pegawai BPK tidak benar adanya.
"Ternyata karena ingin minta diringankan hukuman atau dikasihani. Tersangka kami anggap menghambat penyidikan dan bisa diberikan sanksi tambahan," pungkasnya.
Baca juga:
Lina Yunita Pelapor Kasus Penipuan David Noah Meninggal Dunia
CEK FAKTA: Hoaks Nomor WhatsApp Mengaku Wakil Wali Kota Batu
Diduga Tipu Petani, Anggota Polres Rote Ndao Dilaporkan ke Polisi
Edarkan Pupuk NPK Palsu ke Petani Musi Rawas, 3 Warga Jatim Ditangkap Polisi
Mengaku Kiai Sakti Bisa Obati Segala Penyakit, Warga Banyumas Tipu Seorang Nenek
Jual 5 Ha Lahan Milik Orang Lain, Eks Kades di Klungkung Ditangkap Satgas Mafia Tanah