Kasus Positif Covid-19 di Sumsel pada Awal November Menurun
Warga diminta konsisten menerapkan protokol kesehatan agar mampu menekan penularan Covid-19.
Kasus terkonfirmasi positif baru Covid-19 di Sumatera Selatan pada awal November 2020 cenderung turun di banding akhir bulan lalu. Warga diminta konsisten menerapkan protokol kesehatan agar mampu menekan penularan virus.
Hingga 3 November 2020, tercatat ada 7.952 kasus positif di provinsi itu setelah ada tambahan 31 pasien. Sehari sebelumnya ada 18 kasus tambahan dan 54 kasus baru pada 1 November 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
Sementara pada pekan terakhir Oktober 2020 tercatat kasus terkonfirmasi positif masih tinggi, di atas 60 kasus. Pada 31 Oktober, terdapat 62 kasus, 30 Oktober 2020 sebanyak 43 kasus tambahan, dan 29 Oktober 2020 terdapat 77 kasus.
Sedangkan, kasus sembuh meningkat drastis pada 29 Oktober sebanyak 138 pasien, keesokan harinya bertambah 32 pasien, dan penghujung bulan terdapat 36 pasien.
Di awal November, pasien sembuh bertambah signifikan di angka 66 orang, pada 2 November sebanyak 9 pasien, dan 3 November 2020 kembali meningkat menjadi 81 orang tambahan.
Kasi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumsel Yusri mengungkapkan, menurunnya tambahan kasus positif beberapa hari terakhir menjadi angin segar dalam rangka memutus mata rantai penyebaran. Namun, hal itu bergantung pada konsistensi masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam menjalankan akrivitas.
"Mudah-mudahan kembali turun dan bisa dicegah penularan sedapat mungkin. Masyarakat tidak boleh bosan menerapkan protokol kesehatan, itu demi kesehatan semua," ungkap Yusri, Rabu (4/11).
Sementara, angka kesembuhan juga menjadi prioritas karena angkanya semakin besar. Hingga saat ini terdapat 6.526 pasien sembuh atau secara persentase di angka 82,07 persen. Kasus kematian jug terbilang kecil di angka 434 orang atau 5,46 persen.
"Tren kasus sembuh cenderung naik dan positif baru melandai," kata dia.
Meski demikian, Yusri mengingatkan pandemi belum berakhir karena penyebaran masih merata di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. Buktinya, masih ada daerah yang berstatus zona merah yang berada di Kabupaten Lahat, zona kuning di Ogan Ilir dan Empat Lawang, sementara 14 daerah lain masuk dalam zona orange penyebaran Covid-19.
"Semua zona itu masih memiliki risiko penularan, belum ada daerah yang masuk zona hijau atau aman," pungkasnya.
Baca juga:
Kepatuhan Pakai Masker di Restoran Lebih Rendah dari Kawasan Wisata
Satgas: Penerapan Protokol Kesehatan di Tempat Wisata Menurun Selama Libur Panjang
VIDEOGRAFIS: Umrah Aman di Tengah Pandemi Covid-19
Luhut Panjaitan: Pemberian Vaksin Covid-19 Dimulai Minggu Ketiga Desember
Sri Mulyani Sebut Kasus Covid-19 Gelombang II Terjadi di Eropa