Kasus Positif Covid-19 di Sumsel Tembus 1.019 Orang, Pemeriksaan PCR Dipercepat
Untuk mempercepat pemeriksaan, Pemprov Sumsel menyerahkan bantuan satu paket alat Polymarese Chain Reaction (PCR) kepada Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan terus bertambah. Kini telah mencapai 1.019 orang. Untuk mempercepat pemeriksaan, Pemprov Sumsel menyerahkan bantuan satu paket alat Polymarese Chain Reaction (PCR) kepada Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang.
Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumsel Yusri menjelaskan, hari ini terdapat 24 kasus tambahan yang mayoritas berasal dari Palembang sebanyak 19 orang, disusul Ogan Komering Ulu dua orang, dan Musi Rawas, Musi Rawas Utara, serta Banyuasin masing-masing satu kasus. Semuanya tertular dari pasien positif sebelumnya atau transmisi lokal.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus menginfeksi sel inang? Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Dalam kehidupan sehari-hari, virus tidak lagi terdengar asing bagi kita. Bermacam-macam virus dapat menimbulkan berbagai penyakit pada tubuh manusia yang tidak diinginkan. Jika tubuh kita dalam kondisi menurun (lemah), maka kita dapat dengan mudah terserang penyakit atau virus. Virus dapat bertindak sebagai agen penyakit dan agen pewaris sifat. Sebagai agen penyakit, virus memasuki sel dan menyebabkan perubahan-perubahan yang membahayakan bagi sel, yang akhirnya dapat merusak atau bahkan menyebabkan kematian pada sel yang diinfeksinya. Sebagai agen pewaris sifat, virus memasuki sel dan tinggal di dalam sel tersebut secara permanen.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Kembali bertambah, hari ini ada 24 kasus tambahan. Total sudah di atas seribu kasus, jumlahnya sekarang 1.019 kasus," ungkap Yusri, Selasa (2/6).
Kasus sembuh juga mengalami peningkatan sebanyak sembilan orang sehingga menjadi 224 orang dan kasus kematian bertambah satu orang yang kini berjumlah 34 orang. Hanya saja, sampel yang masih menunggu hasil pemeriksaan sebanyak 3.175.
"Kami terus lakukan tracing, sebanyak-banyaknya, agar orang-orang yang kontak dengan pasien positif bisa dites. Itu untuk mencegah penyebaran virus," kata dia.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyerahkan bantuan kepada BBLK Palembang berupa alat PCR jenis terbaru disertai 5000 kit Reagen PCR, BMHP PCR, centrifuge dan vertical laminar flow cabinet. Bantuan itu senilai Rp3,8 miliar yang berasal dari APBD Sumsel.
"PCR ini mampu memeriksa 576 sampel per hari dengan kecepatan periksa real time. Pemeriksaan swab harus lebih optimal agar hasilnya cepat diketahui," kata Deru.
Menurut dia, alat ini tidak menutup kemungkinan juga ditambah untuk membantu pemeriksaan di daerah-daerah. Apalagi, sampel dari Sumsel lebih banyak ketimbang provinsi tetangga yang turut diperiksa di BBLK Palembang.
"Dari 13.000 sampel dari lima provinsi yang masuk di BBLK, 10.000 itu berasal dari Sumsel," ujarnya.
Kepala BBLK Palembang Andi Yussianto mengaku sangat terbantu dengan bantuan PCR tersebut. Sebab, alat yang dipakai saat ini terbilang sudah tua atau sejak 13 tahun lalu dan hanya mampu memeriksa 230 sampel per hari.
"Kami yakin pemeriksaan sampel bisa dipercepat dengan alat PCR yang terbilang canggih ini, apalagi hasilnya lebih cepat," ucapnya.
Baca juga:
Menko Luhut ke Bank Dunia: RI Siapkan Rp720 T Untuk Stimulus Ekonomi
Bank Dunia Kritik Pemberian Insentif Pajak RI di Tengah Pandemi
Imbas Corona, Angkutan Kota Kehilangan Pendapatan Hingga 90 Persen
DPR: Jangan Coba-coba Buka Sekolah Jika Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Mal di Malang Kembali Beroperasi, Pengunjung Wajib Isi Buku Tamu