Kasus Positif dari Klaster Pesantren Kota Bogor jadi 65 Orang
Jumlah positif Covid-19 dari klaster Pondok Pesantren Bina Madani, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, bertambah menjadi 65 orang, Senin (7/6).
Jumlah positif Covid-19 dari klaster Pondok Pesantren Bina Madani, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, bertambah menjadi 65 orang, Senin (7/6).
Hal itu diketahui, setelah Satgas Covid-19 Kota Bogor melakukan swab PCR terhadap 454 orang di ponpes tersebut. Hasilnya, 33 santri positif Covid-19. Sementara pada temuan pertama, 32 orang lebih dahulu positif.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama di Indonesia terdeteksi? Mereka dinyatakan positif Covid-19 pada 1 Maret 2020, setelah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
"Dari 65 orang positif, 56 di antaranya sudah dikarantina di pusat isolasi BPKP Ciawi. Delapan orang isolasi mandiri di rumah dan satu orang masih di pesantren menunggu evakuasi," kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim.
Dedie merinci, dari 33 kasus penambahan tersebut, 20 merupakan santri putra. Dan sisanya adalah 13 santri wanita. Dengan bertambahnya kasus tersebut, Dedie ingin tetap memastikan kegiatan di ponpes tersebut ditutup dan ditiadakan sementara. Termasuk kegiatan peribadatan yang melibatkan warga itu dikurangi atau bahkan dibatasi.
"Kemudian juga kita sedang melakukan tracing lagi untuk mereka yang melakukan kontak erat kepada para santri. Terutama selama dalam proses perjalanan dari daerah asal masing-masing sampai ke Bogor," kata dia.
Diketahui sebelumnya, terdapat 453 orang penghuni Pondok Pesantren Bina Madani. Jumlahnya terdiri atas 176 orang santri putri, 222 orang santri putra, pengurus putri 34 orang, dan pengurus putra 21 orang.
Dedie juga menyinggung dengan adanya kasus ini, berpengaruh besar dengan proses uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang saat ini masih berlangsung. Hal itu yang kemudian menjadi kekhawatiran pula saat ini.
"Sekarang terbukti kalau kita tidak hati-hati, tidak ada prokes ketat, risikonya ada paparan. Baik di jalan, kendaraan umum, tempat asal, dan lain-lain," jelas Dedie.
Untuk itu, sekarang ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berupaya untuk meminimalisir potensi paparan dan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor. Maka dari itu, Pemkot lakukan langkah-langkah yang komprehensif.
"Langkah-langkah yang cepat agar menghindarkan bertambahnya jumlah warga yang terkena Covid-19," ujar Dedie.
Baca juga:
99 OTG dari Kudus Jalani Karantina di Asrama Haji Donohudan Boyolali
2.500 Dosis Obat Ivermectin Dikirim ke Kudus untuk Terapi Penderita Covid-19
Kasus Covid-19 Harian Tambah 6.993, Jabar dan Jateng Terbanyak
Hasil Tracing Pegawai Pemprov Jabar, 40 Orang Positif Covid-19
Data Terkini Korban Virus Corona di Indonesia pada Juni 2021
Klaster Pabrik Muncul di Tangerang, 33 Warga Jatiuwung Positif Covid-19
Update Kasus Covid-19 di Indonesia Per 7 Juni 2021