Kasus Ratna Sarumpaet, contoh politik kebohongan berimbas ke akar rumput
"Tanpa Verifikasi, kebohongan Ratna Sarumpaet segera di viralkan kalangan elite politik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomer urut 2, dimedia sosial dengan cepat menjadi isu politik."
Kasus kabar kebohongan Ratna Sarumpaet jadi salah satu cerminan yang kini terjadi di dunia politik Indonesia jelang Pilpres 2019. Bahayanya, Political les dan lies politics itu justru melanda banyak kalangan elite politik yang mengimbas ke lingkungan pemilih akar rumput.
Demikian diungkap Guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra.
-
Mengapa Ratna Sarumpaet ditangkap di tahun 1998? Sebelumnya, ia bahkan sempat ditangkap pada 11 Maret 1998 di Ancol dan ditahan selama beberapa bulan karena tuduhan makar.
-
Bagaimana Ratna Sarumpaet menunjukkan keaktifannya di masa Orde Baru? Di masa orde baru 1998, Ratna Sarumpaet juga aktif menyuarakan keadilan. Ia bahkan berorasi saat menduduki gedung DPR RI di tahun 1998.
-
Apa yang dilakukan Ratna Kaidah? Ratna Kaidah kini menjadi seorang selebgram Bahkan, akun instagram pribadinya sudah punya banyak follower. Media sosialnya selalu ramai dengan banyak komentar Setidaknya, ada 225 ribu orang yang mengikuti akun instagram Ratna Kaidah saat ini.
-
Apa yang dilakukan Ratna Sarumpaet saat melakukan kunjungan sosial di Sintang, Kalimantan Barat? Pada 1992 ia juga berkunjung ke Sintang, Kalimantan Barat dan menjalankan misi sosial. Ia juga berfoto di dalam rumah adat Dayak bersama anak-anak di sana.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Bagaimana reaksi netizen terhadap potongan rambut Rafathar? 6 Mayoritas netizen mengomentari bahwa Rafathar semakin terlihat ganteng seperti oppa Korea dengan gaya rambut barunya. 7 Netizen menyebut Rafathar sebagai pangeran tampan sang pewaris tahta sultan Andara.
"Political lies dan lies politics itu justru banyak melanda kalangan elite politik yang mengimbas ke lingkungan pemilih akar rumput," ujar Azra dalam keterangannya, Senin (22/10).
Diharapkan, masyarakat di akar rumput tidak menjadi seperti rumput kering yang sangat mudah tesulut dan terbakar kebohongan politik sumbu pendek.
Azra melanjutkan, rangkaian kebohongan Ratna Sarumpaet turut menyeret sejumlah politisi di dalamnya. Hal itu, sudah barang tentu bisa dijadikan senjata bagi khususnya kelompok oposisi dalam hal ini Tim Kampanye Capres-wapres Prabowo-Sandi untuk kemudian memviralkan kasus itu melalui media sosial.
"Tanpa Verifikasi, kebohongan Ratna Sarumpaet segera di viralkan kalangan elite politik pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomer urut 2, dimedia sosial dengan cepat menjadi isu politik" jelasnya.
Penyebaran itu dianggap Azra sebagai cara untuk mendiskreditkan lawan politiknya dalam kontestasi Pilpres 2019 mendatang. Terbukti setelah Polri menyatakan bahwa tidak menemukan bukti hahwa Ratna Sarumpaet dipukuli di Bandung, dan Ratna Sarumpaet pun mengakui perihal kebohongannya itu.
Polri segera menetapkan Ratna Sarumpaet sebagai tersangka dan sejumlah elit politik pun turut diperiksa sebagai saksi dalam kasus Ratna Sarumpaet tersebut.
Dengan begitu dia kemudian menyebut kasus kebohongan politik Ratna Sarumpaet menjadi sangat sarat dan tumpang tindih dengan politik kebohongan yang tanpa bukti, dan tanpa verifikasi kebenaran.
"Politik kebohongan secara sederhana berarti politik tanpa bukti, tanpa verifikasi kebenaran atau ketidakbenaran informasi, fakta dan data terkait" paparnya.
Tanpa proses ini, menurut Azra politik menjadi sarat kebohongan dan manipulatif yang satu tujuannya, mengarah untuk menyerang lawan politiknya dengan membuat isu dan memviralkan isu-isu kebohongan.
Baca juga:
Tutupi operasi plastik dari keluarga, alasan Ratna Sarumpaet berbohong
Jalani pemeriksaan, asisten Ratna Sarumpaet dicecar soal operasi plastik
Alasan sakit, Ratna Sarumpaet kembali ajukan jadi tahanan kota
Minta pemeriksaan ditunda, Ratna ngeluh sakit enggak bisa makan
Ratna bantah inisiasi jumpa pers Prabowo sebut ia jadi korban penganiayaan
Polisi kembali periksa Ratna Sarumpaet siang ini