KBPP sesalkan petisi lengserkan Komjen Budi Waseso jadi Kabareskrim
Polri maupun anggota keluarga Polri tidak perlu untuk menandinginya.
Petisi pelengseran yang dilayangkan kepada Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Pol Budi Waseso, mendapat kritikan keras dari putra putri Polri. Ketua Umum Keluarga Besar Putra Putri (KBPP Polri) Bimo Suryono menyesalkan, penyingkapan terhadap Polri mengarah menjadi intervensi terhadap kelembagaan dan bersifat serangan negatif terhadap pribadi Komjen Budi Waseso, sebagaimana tercermin dalam petisi yang dibuat oleh kelompok tertentu.
"Kami tidak kenal dengan Budi Waseso begitu juga sebaliknya. Kami lahir mati sebagai anak Polri. Kami KBPPP mendukung tugas dan peran Polri di bawah Jenderal Badrodin Haiti dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Waseso," ujar Bimo dalam jumpa pers KBPPP, di Gedung Ubhara, Jakarta Selatan, Selasa (28/7).
Masih menurut Bimo, mandat undang-undang Polri melakukan penanganan dan penegakan hukum berupa penyelidikan maupun penyidikan terhadap setiap perkara hukum. Tidak ada pengecualian dan keistimewaan apapun, di dalam proses hukum tersebut.
"Kami kaget kritisi pada Polri hanya gencar pada pencemaran nama baik, dalam kasus Hakim Sarpin. Kami akan tanda tangani petisi itu bila dorongan petisi itu untuk kasus besar seperti kasus TPPI atau UPS. Harusnya Polri didorong kasus itu," jelasnya.
Lanjut Bimo, berbagai kasus yang kini sedang ditangani Polri, termasuk yang melibatkan oknum komisioner KY, semestinya dilihat dalam konteks tersebut. Sangat keliru dan ironis ketika ada pihak yang menuduh Polri telah dan sedang melakukan upaya kriminalisasi. Justru Polri sekarang ini melaksanakan tugasnya.
"Panglima kita hukum. Tidak usah takut," tegasnya.
Terkait petisi yang sudah beredar di masyarakat. Bimo merasa para putra putri Polri maupun anggota keluarga Polri tidak perlu untuk menandinginya.
"Kalau kita lakukan petisi bisa melebihi jumlah petisi yang ada. Tapi kita tidak perlu. Biarkan hukum berjalan, jangan menyebut kriminalisasi," pungkasnya.
Baca juga:
Galak dengan KY, Bareskrim ditantang usut kasus penyelundupan Miras
Budi Waseso: Petisi tolak Kabareskrim berarti ingin saya lebih baik
Kabareskrim resmi ajukan anggaran tambahan untuk tangani kasus kakap
Kabareskrim ngaku kekurangan dana usut 9 kasus korupsi besar
Kabareskrim sebut para pelaku kasus Tolikara diperiksa hari ini
Ray: Kita tak percaya Polri bisa berubah dari dalam, itu bohong!
Aktivis nilai Kapolri lindungi Komjen Budi Waseso
-
Kapan Susno Duadji menjabat sebagai Kabareskrim? Ia menduduki jabatan tersebut sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 silam.
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Kapan dasawisma dibentuk? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (19/10), berikut merdeka.com ulas mengenai dasawisma artinya dalam bahasa Indonesia yang dilengkapi dengan tujuan beserta tugasnya.