KBRI: Tak ada WNI jadi korban ledakan di Mesir
Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban akibat dua ledakan yang terjadi di Kota Tanta dan Kota Alexandria pada Minggu waktu setempat. Melalui saluran informal dan kekeluargaan masyarakat Indonesia di Mesir, KBRI Kairo mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan.
Kedutaan Besar RI di Kairo, Mesir, menyatakan tidak ada WNI yang menjadi korban akibat dua ledakan yang terjadi di Kota Tanta dan Kota Alexandria pada Minggu waktu setempat. Melalui saluran informal dan kekeluargaan masyarakat Indonesia di Mesir, KBRI Kairo mengimbau agar WNI meningkatkan kewaspadaan.
"Hindari tempat keramaian jika tidak ada keperluan yang mendesak," demikian siaran pers Direktorat Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Minggu (10/4).
Sebelumnya terdapat dua ledakan bom di dua gereja di Mesir yang terjadi pada saat jemaat memenuhi gereja untuk merayakan Palm Sunday. Bom pertama terjadi pada pkl 10.20 WS di Gereja Mar Girgis Coptic, Central Delta, Kota Tanta, Provinsi Gharbeya.
Informasi dari otoritas setempat, diperkirakan sekitar 26 orang korban tewas dan 71 lainnya mengalami luka. Selain itu, ledakan kedua terjadi pada Minggu sore di gerbang Gereja St Mark, Alexandria.
Otoritas setempat mengonfirmasi bahwa ledakan kedua tersebut adalah bom bunuh diri. Informasi dari otoritas setempat memperkirakan sekitar 11 orang korban tewas serta 66 orang mengalami luka.
Sementara itu menurut data Kementerian Luar Negeri terdapat sekitar 5.711 WNI di Mesir yang sebagian besar berstatus sebagai mahasiswa.
Kementerian membuka jalur hotline Perlindungan WNI melalui telepon ke nomor 081290070027 atau hotline KBRI Mesir +201022229989 jika terdapat keadaan darurat atau mendesak dan membutuhkan pertolongan.