Ke manakah peti mati dan salib Mary Jane yang sudah dipesan?
Mobil ambulans bernomor tiga yang diperuntukkan bagi jasad Mary Jane tak tampak dalam iring-iringan.
Sejumlah sembilan peti, nisan dan salib disiapkan menjelang eksekusi mati terpidana kasus narkoba di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Peti jenazah tersebut dipesan dari salah satu pembuat peti mati di Yogyakarta sejak pekan lalu.
Menurut pengurus pemakaman di Cilacap, Suhendroputro, penulisan nama, hari dan tanggal kematian para terpidana di nisan dan salib tersebut atas perintah Jaksa eksekutor.
"Saya cuma disuruh pesan tujuh peti mati dari GKJ dan dua lagi masjid. Kalau yang terpidana mati nasrani ada namanya di salibnya dan ambulans. Bahan saya tidak tahu, yang jelas dibungkus pakai kain," ujarnya saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/4).
Sementara peti yang dipesan dari pembuat peti mati di Yogyakarta berjumlah sebelas dengan berbagai ukuran. Menurutnya satu buah peti berukuran besar, dua peti berukuran kecil dan delapan peti berukuran standar.
Sebanyak sembilan peti, nisan dan salib itu kemudian dibawa oleh mobil ambulans masuk Lapas Nusakambangan, pada Selasa (28/4). Di ambulans tertempel nomor urut dan nama terpidana mati, termasuk mobil ambulans nomor tiga yang berisi peti mati dan salib Mary Jane bertuliskan 'RIP Mary Jane - 29-04-2015'.
Namun, menjelang eksekusi, kondisi berubah. Atas perintah Presiden Joko Widodo, eksekusi mati Mary Jane ditangguhkan. Mobil ambulan bernomor tiga yang diperuntukkan bagi jasad Mary Jane pun tak tampak dalam iring-iringan ambulans yang keluar dari lokasi eksekusi.
Sementara saat dihubungi merdeka.com, Kamis (30/4), Suhendro mengatakan peti dan salib yang dipesan bukan merupakan tanggung jawab pihaknya kembali. Sebab peti dan salib yang tak terpakai sudah tanggung jawab pihak polisi.
"Kalau itu (peti dan salib) sudah tanggung jawab polres Cilacap yang urus," katanya.
Sedangkan pihak Polres Cilacap sudah dihubungi merdeka.com, namun tak memberikan jawaban sama sekali. Selain itu, Jaksa eksekutor juga yang memesan peti dan salib tersebut belum bisa dihubungi. Hingga saat ini, tidak diketahui nasib peti dan salib yang semula disediakan untuk Mary.
Eksekusi terhadap Mary Jane ditangguhkan setelah seorang wanita bernama Maria Cristina Sergio menyerahkan diri ke kepolisian Nuefa Ecija, Filipina. Dia merupakan penyalur Mary Jane Veloso.
Maria menyerahkan diri hanya terpaut beberapa jam sebelum Kejaksaan Agung Indonesia menyampaikan jadwal eksekusi yang akan dijalani oleh Mary Jane. Maria yang memiliki nama lain yaitu Mary Christine Gulles Pasadilla ini menyerahkan diri dengan alasan takut dengan kehidupan MJ setelah dia menerima putusan hukuman mati.