Kebun 'Kopi Lanang' Banyuwangi Kembali Ekspor Robusta ke Italia
Pada awal Desember lalu, kopi dari Perkebunan Selogiri Banyuwangi yang terletak di kaki Gunung Ijen juga telah mengekspor 378 ton kopi ke Italia dan Inggris.
Kopi robusta asal Banyuwangi semakin diminati pasar Italia. Setelah sebelumnya kopi hasil produksi perkebunan di kaki Gunung Ijen, kini kembali diekspor kopi dari Perkebunan Malangsari di wilayah pegunungan selatan Banyuwangi yang terkenal dengan produk 'kopi lanang'.
Ekspor tersebut diberangkatkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Dirut PT Perkebunan Nusantara XII, M. Cholidi di areal Perkebunan Malangsari, Kalibaru, Jumat (13/12/2019).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
©2019 Merdeka.com
"Kami bersyukur, Banyuwangi kembali melakukan ekspor kopi di tengah tren turunnya pertumbuhan ekonomi dunia. Kopi Banyuwangi meneguhkan eksistensinya sebagai produk unggulan berkualitas ekspor. Terima kasih kepada BUMN PTPN XII dan para petani kopi yang mampu menghasilkan produk yang berkualitas," kata Bupati Anas kepada ratusan petani kopi yang juga hadir di acara tersebut.
Pada ekspor tersebut, Perkebunan Malangsari mengirim 45 ton kopi robusta ke Italia yang merupakan tahap pertama dari rencana ekspor 1.300 ton pada akhir tahun ini. Selain Italia, kopi itu juga bakal diekspor ke Inggris, Swiss, Jerman, Australia dan Jepang.
Pada awal Desember lalu, kopi dari Perkebunan Selogiri Banyuwangi yang terletak di kaki Gunung Ijen juga telah mengekspor 378 ton kopi ke Italia dan Inggris.
©2019 Merdeka.com
"Kami optimis ekspor kopi dari Banyuwangi terus akan semakin meningkat seiring dengan tren gaya hidup ngopi global. Terima kasih kepada PTPN XII yang terus meningkatkan kualitas kopi di wilayah Banyuwangi yang tentunya akan berdampak pada kesejahteraan warga sekitar," kata Anas.
"Kolaborasi bersama BUMN telah membuahkan hasil. PTPN XII membina petani rakyat hingga mampu mengelola kebunnya menghasilkan kopi berkualitas baik. Kemudian BNI memberikan KUR yang jumlahnya mencapai Rp 10 miliar kepada petani kopi," kata Anas.
Sementara itu, Dirut PTPN XII M. Cholidi menerangkan, kopi produksi Perkebunan Malangsari memang sangat diminati pasar Italia. "Di Italia ada distributor besar yang hanya mau menerima kopi Banyuwangi. 80 persen kopinya kiriman dari Malangsari Banyuwangi. Ditawari kopi dari daerah lainnya tidak mau. Malangsari Banyuwangi memang produsen kopi terbaik. Makanya kami ekspor, karena peminatnya sangat tinggi," kata Cholidi.
©2019 Merdeka.com
Tahun ini, ekspor tak hanya dihasilkan dari kebun yang dikelola PTPN XII, tapi juga kebun milik rakyat yang didampingi oleh PTPN XII. "Kami menyertakan kopi rakyat untuk ekspor karena kualitasnya yang baik, sama dengan yang kami hasilkan. Selama ini kami melakukan pembinaan teknis mulai dari memilih bibit yang baik hingga proses penanaman dan panen," kata Cholidi.
"Kualitas kopi yang dihasilkan di sini memang premium dan harga yang kami dapatkan cukup baik, jauh lebih tinggi dibanding harga penjualan domestik," imbuhnya.
Manajer Perkebunan Malangsari, Sanuri, menjelaskan, kebun Malangsari memproduksi kopi yang premium karena secara topografi sangat mendukung.
©2019 Merdeka.com
"Ditopang bibit unggul dan topografi, kopi di sini mampu menghasilkan cita rasa unik. Ada kombinasi rasa acid dengan karamel cokelatnya yang terasa di lidah," jelasnya.
(mdk/hhw)