Kelakuan motor bebek juga sama menyebalkannya dengan moge
Tak cuma moge, pengendara motor bebek juga tak kalah galak saat diingatkan. Ini ceritanya.
Kelakuan pengendara motor gede alias moge kini sedang mendapatkan sorotan publik saat berkonvoi di kawasan Yogyakarta. Di tengah kawalan kepolisian, konvoi moge dinilai melanggar aturan dan membahayakan pengendara lainnya di jalan raya.
Namun, tidak hanya moge, kelakuan pengendara motor bebek rupanya lebih parah. Bahkan, mereka lebih galak dibanding pemilik moge yang tengah disorot masyarakat.
"Ada yang nekat nerobos, sampai nabrak kaki," kenang aktivis Koalisi Pejalan Kaki, Laily Fitri saat dihubungi merdeka.com, Rabu (19/8).
Koalisi Pejalan Kaki merupakan kelompok aktivis ingin menyelamatkan hak-hak pejalan yang kerap tersingkirkan atas ulah pengendara nakal. Dalam aksinya, mereka tak segan menghadang para pemotor nakal yang nekat melanggar aturan dengan melintasi trotoar.
Tak jarang, dalam menjalankan aksinya, mereka kerap diomeli, bahkan dianggap stres atau memiliki kelainan jiwa. Tapi tak sedikit pula mendukung aksi mereka.
"Kami sendiri dibilang stres, gila. Pokoknya banyak marah enggak terima. Diteriakin 'emang jalan punya lo'," ungkap Laily.
Koalisi ini didirikan oleh Antoni Ladjar sejak awal 2012 lalu. Saat itu, dia bersama anaknya sedang berjalan-jalan di kawasan Kota Tua bersama anak-anaknya. Hatinya bergetar saat mendengar ucapan sang anak yang mengeluhkan keberadaan motor di atas trotoar.
"Lalu, dari anaknya Antoni. Dia melakukan gerakan bersama Deni Herlambang, Sugiarjo dengan aksi tiduran di Kota Tua."
Sejak itu, Koalisi ini aktif menggelar berbagai aksi di sejumlah jalanan ibu kota. Terutama area dengan tingkat penerobosan trotoar paling tinggi.
"Kami adakan aksi-aksi setiap jumat sore jam 4 sampai 6. Kami kadang di daerah Sabang, Wahid Hasyim, Kebon Sirih, Kasablanca. Pernah juga di Taman Anggrek dan Fatmawati," terang dia.
Dari semua pelanggar, banyak pengendara maupun pedagang kaki lima yang tidak terima. Bahkan lebih galak saat ditegur.
"Waktu itu ada motor pengendaranya cowok, kayak pulang kerja. Dia ingin terobos macet karena banyak kerjaan, akhirnya ngomel," ucapnya. Meski begitu, aturan tetap harus ditegakkan tanpa pandang bulu.