Kelelahan Bertugas Kawal Pemilu, Ketua KPPS di Cianjur Meninggal
Camat Cidaun menduga Somantri meninggal dunia akibat kelelahan karena sejak beberapa hari sebelum dan sesudah pemilu bekerja siang malam mengurus TPS.
Ketua KPPS di Desa Kertajati, Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia, Jumat (19/4) setelah sempat mendapatkan perawatan medis di rumah sakit terdekat dan diduga akibat kelelahan menjalankan tugas mengawal Pemilu 2019.
Camat Cidaun Herlan Iskandar menjelaskan, Somantri (50) merupakan KPPS di TPS I di Desa Kertajati. Sebelumnya dia sempat masuk klinik karena mengeluh sakit pada bagian dada pada hari H Pemilu 17 April. Setelah mendapatkan penanganan, pria yang sudah beberapa kali menjadi panitia pemilu itu, melanjutkan pekerjaannya di PPS.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa yang menjadi fokus utama Pemilu 2019? Pemilu 2019 ini menjadi salah satu pemilu tersukses dalam sejarah Indonesia.Pemilu ini memiliki tingkat partisipasi pemilih yang sangat tinggi. Joko Widodo dan Ma'ruf Amin berhasil memenangkan pemilu.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
Bahkan memasuki hari kedua setelah pemilu, Somantri masih sempat mendatangi kantor PPS untuk mengantarkan rekapan dan logistik yang telah dihitung serta melanjutkan tugas laporan administrasi hingga malam menjelang.
"Menjelang tengah malam Somantri kembali mengeluh sakit di bagian dada, sehingga tidak sadarkan diri. Petugas keamanan PPS dan anggota membawanya ke RSU Cidaun untuk mendapatkan pertolongan medis," kata Mamat rekan sesama anggota PPS Kertajati dilansir Antara, Minggu (21/4).
Selang beberapa jam mendapat perawatan, Somantri yang diduga kelelahan itu, menghembuskan napas terakhir dan keesokan harinya langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat.
Herlan menduga Somantri meninggal dunia akibat kelelahan karena sejak beberapa hari sebelum dan sesudah pemilu bekerja siang malam mengurus TPS.
Dia berharap pemilu serentak harus evaluasi kembali karena menyita waktu dan tenaga panitia sehingga banyak laporan petugas TPS yang meninggal di tempat saat bertugas mengawal pemilu.
"Kami berharap ke depan jangan sampai terlalu banyak beban yang diberikan pada petugas di TPS dan pemilu serentak harus dievaluasi karena SDM di tingkat daerah belum mumpuni untuk menanggung beban berat, termasuk dituduh tidak jujur dan adil," katanya.
Sementara Ketua KPU Cianjur, Hilman Wahyudi mengatakan, pihaknya telah menyampaikan belasungkawa pada keluarga dan terimakasih atas jasa Somantri yang tetap menjalankan tugas meskipun dalam kondisi tidak sehat.
"Kami baru berencana untuk memberikan santunan dan lainnya. Namun masih menunggu proses tahapan selesai. Kami baru sekedar mengucapkan belasungkawa pada keluarga korban," katanya.
Baca juga:
Pemkot Bekasi Akan Beri Penghargaan Dua Ketua KPPS Meninggal Usai Bertugas
Beban Berat Petugas KPPS, Pilpres dan Pileg Diusulkan Dipisah Lagi
Petugas KPPS Meninggal Kelelahan, KPU Minta Sistem Pemilu Serentak Dikaji Ulang
Petugas KPPS di Konawe Keguguran Usai Begadang Hitung Surat Suara
Kelelahan Saat Bertugas, Satu Petugas KPPS di Tangerang Selatan Meninggal