Keluarga besar Prabowo mengenang 100 tahun Sumitro Djojohadikusumo
Keluarga besar Prabowo mengenang 100 tahun Sumitro Djojohadikusumo. putra Sumitro, Prabowo Subianto mengatakan, dari sang ayah ia banyak mendapatkan nilai-nilai cinta Tanah Air, Nasionalisme, Patriotisme, membangun bangsa dan negara.
Keluarga besar Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mengenang 100 tahun hari lahir sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo. Sumitro dikenal sebagai begawan ekonomi Indonesia yang wafat pada 9 Maret 2001 lalu.
Sumitro adalah salah satu pendiri Universitas Indonesia yang mana dirinya juga menjadi guru besar di UI.
Anak tertua dari lima bersaudara dari pasangan R.M. Margono Djojohadikusumo dan R.A. Siti Katoemi Wirodihardjo ini menikah dengan Dora Sigar dan dianugerahi empat orang anak. Mereka adalah Biantiningsih Djiwandono, Maryani Lemaistre, Prabowo Subianto Djojohadikusumo dan Hashim Sujono Djojohadikusumo. Dari anak-anaknya Sumitro memperoleh delapan cucu.
"Indonesia membutuhkan teladan untuk membangun kembali kepercayaan diri bahwa kita bisa," ujar putra bungsu Sumitro, Hashim Djojohadikusumo dalam kesempatan silaturahmi keluarga, kerabat dan sahabat 'Mengenang 100 Tahun Sumitro Djojohadikusumo' disampaikan melalui siaran pers, Selasa (30/5).
Banyak jejak pemikiran yang menjadi warisan tidak saja bagi keluarga, tetapi juga bagi bangsa Indonesia yang sangat dicintai Sumitro.
Sepanjang karirnya dipemerintahan, Sumitro berkali-kali dipercaya menjadi menteri di dalam berbagai kabinet. Menteri Perekonomian (1950-1951), Menteri Keuangan (1952-1953 dan 1955-1956), Menteri Perdagangan (1968-1973), Menteri Negara Riset (1973-1978).
Sementara putra Sumitro, Prabowo Subianto mengatakan, dari sang ayah ia banyak mendapatkan nilai-nilai cinta Tanah Air, Nasionalisme, Patriotisme, membangun bangsa dan negara.
"Ayah saya selalu bicara tentang perjuangan Pangeran Diponogoro, Sultan Agung, Sudirman dan lain sebagainya," kata Prabowo.
"Sejak kecil yang saya dengar adalah kebanggaannya pada bangsanya, hormati dan pikirkan rakyat kecil," kenang Prabowo.
Prabowo pun mengenang berbagai pelajaran yang diberikan oleh sang ayah kepada dirinya. Termasuk soal beda pandangan politik.
"Sumitro bagi kami adalah ayah, guru dan mentor. Yang paling berkesan dan masih relevan untuk bangsa kita saat ini adalah pesannya, kita boleh berbeda pandangan secara politik, tetapi untuk kepentingan nasional kita harus bersatu," ujar Prabowo menutup kenangannya.
Sejarah mencatat, ketika Sumitro menjabat sebagai Menteri Perekonomian, pemerintah Indonesia, meluncurkan Sistem Ekonomi Gerakan Benteng, sebuah program ini bertujuan untuk mengubah struktur ekonomi kolonial menjadi struktur ekonomi nasional (pembangunan ekonomi Indonesia).
"Sistem ini menumbuhkan pengusaha bangsa Indonesia. Para pengusaha Indonesia yang bermodal lemah perlu diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional," jelas Dawam Rahardjo, Ketua Pengurus LP3S yang hadir di acara tersebut.
Konsisten dan konsekuen keberpihakan pada rakyat, tampak dalam berbagai kebijakan dan pemikiran lain yang pernah digagasnya, seperti program industrialisasi yang dilakukan dengan membangun sentra-sentra industri kecil dan kerajinan.
Pemikirannya tentang pembentukan modal dalam negeri, dengan pemberdayaan dan memperkuat koperasi, melalui perdagangan internasional. Implementasi yang dilakukan di masa itu, untuk membentuk modal bagi pembangunan industri adalah memberikan hak monopoli impor bahan baku batik pada koperasi terbesar waktu itu yaitu Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI).
Dengan keuntungan besar yang diperoleh koperasi maka modal investasi domestik dapat dibentuk. Modal milik koperasi itulah yang dipakai untuk mendirikan sendiri industri bahan baku batik baik oleh GKBI maupun koperasi-koperasi primer.
"Dalam membangun ekonomi Indonesia, memang harus ada keberpihakan yang jelas pada rakyat, ini kunci pemikiran Sumitro," kata Dawam lagi.
Mengenang 100 tahun Sumitro ditandai dengan silaturahmi dan buka puasa bersama yang dihadiri oleh keluarga besar Djohohadikusumo, kerabat, sahabat keluarga dan mantan murid-muridnya.
Mengawali acara 'Mengenang 100 tahun Sumitro Djojohadikusumo', diselenggarakan sebuah pameran yang mempresentasikan berbagai foto kenangan, catatan pemikiran dan karya serta memorabilia dari Prof Sumitro Djojohadikusumo.
"Memperingati 100 tahunnya, kami ingin mengenangnya dengan penuh syukur, disertai semangat menggali teladan dari setiap penggal suka duka beliau sebagai anak bangsa, yang tersaji dalam cerita, gambar dan pikirannya serta karya beliau," jelas Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, salah seorang cucu yang juga anggota DPR RI, yang mempersiapkan pameran tersebut.
Tampak hadir dalam acara tersebut, selain keluarga dan kerabat, mantan murid, rekan sekerja dan sahabat lainnya seperti Prof Emil Salim, Prof Subroto, J.B. Sumarlin, Agus Martowardojo dan lainnya.
Baca juga:
Wajah-wajah lama diprediksi masih menghiasi bursa Pilpres 2019
Penjelasan Prabowo soal foto tumpengan 'Selamat Ahok dipenjara'
Berebut restu Prabowo buat maju Jabar satu
Prabowo Subianto mendadak jenaka, ada apa?
Prabowo dan para duta besar Uni Eropa diskusi soal kondisi Indonesia
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang diklaim oleh Prabowo? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.