Keluarga tersangka kebakaran pabrik di Kosambi sempat melapor ke RS Polri
Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo mengaku, pihaknya telah menerima laporan dari salah satu keluarga korban ledakan petasan atas nama Subarna. Hal itu dilaporkan oleh pihak keluarga pada hari pertama saat pos Disaster Victim Identification (DVI).
Polisi telah menetapkan tiga orang tersangka dalam peristiwa ledakan pabrik kembang api PT Panca Buana Cahaya Sukses di Kosambi, Tangerang, Banten. Di mana salah satu tersangka yang belum ditemukan adalah Subarna Ega yang berprofesi sebagai tukang las.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri, Kombes Pol Edy Purnomo mengaku, pihaknya telah menerima laporan dari salah satu keluarga korban ledakan petasan atas nama Subarna. Hal itu dilaporkan oleh pihak keluarga pada hari pertama saat pos Disaster Victim Identification (DVI).
"Dari posko ante mortem saya tidak bisa menyebutkan tersangka. Tapi pada hari pertama post DVI dibuka malam hari, ada laporan bahwa ada salah satu keluarganya atas nama Subarna, apakah tersangka atau bukan kami belum tau. Tapi ada laporan keluarga atas nama Subarna yang ikut menjadi korban, jadi laporan berdasarkan ante mortem," kata Edy di post mortem RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (29/10).
Meskipun ada sebuah laporan di post ante mortem atas nama Subarna, tapi pihaknya belum bisa memastikan apakah ada jenazah yang bernama Subarna atau tidak. Karena pihaknya baru ada sembilan dari 48 yang sudah teridentifikasi atas nama Surnah, Slamet Rahmat, Marwati Binti Atip, Sutrisna Bin Alim, Asep Angga Gunawan, Aminah binti Ambeng, Maryati binti Da'i, Nilawati, dan Unia.
"Data ante mortemnya ada orang melaporkan Subarna ada, tapi belum teridentifikasi pada jenazah. Jadi jenazah atas nama Subarna belum ada," ujarnya.
Dari laporan itu, pihak keluarga telah menyerahkan beberapa data kepada petugas jaga post ante mortem seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli maupun fotocopy dan juga Kartu Keluarga, serta beberapa berkas lainnya.
"Data AM-nya yang diserahkan mulai dari KTP, fotocopy KTP, kartu keluarga dan beberapa alat bukti untuk identifikasi sudah diserahkan, cuma mungkin itu masalah tehnis saja. Nanti kita lihat perkembangan lebih lanjut, dalam proses rekonsiliasi," tandasnya.