Kemacetan belasan kilometer menanti di jalur Nagreg
Catatan kemacetan arus mudik di Nagreg paling parah terjadi 2012 kemarin dengan panjang mencapai 12 kilometer.
Tanjakan dan turunan tajam di Jalan Nagreg, Bandung, Jawa Barat masih akan dipantau oleh kepolisian ketika arus mudik Lebaran tahun ini dimulai pada H-7 nanti. Itu karena setiap tahun jalur Nagreg selalu macet karena padatnya pemudik dari Jakarta dan Bandung yang hendak pulang kampung melalui jalur lintas Selatan pulau Jawa ke arah timur.
merdeka.com juga melakukan pantauan jalur mudik lintas Selatan Jawa. Di mulai dari gerbang keluar tol Cileunyi, kemudian terus melewati Nagreg, Cicalengka, Kabupaten Bandung, terus melewati Limbangan, Malangbong, Kabupaten Garut. Pantauan dilanjutkan ke arah Ciawi dan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, terus ke Ciamis, Banjar, hingga berakhir di perempatan Wangon, Kabupaten Banyumas.
Beberapa titik Jalan Nagreg yang dilewati memang tidak terlalu macet sebelum arus mudik kemarin. Beberapa ruas jalan sudah ada perbaikan, tidak terlalu banyak aspal berlubang. Misalnya di jalan turunan Nagreg. Namun demikian, pemudik perlu berhati-hati di KM 35 hingga KM 37. Sebab jalan dua arah tidak memiliki separator (pembatas jalan).
Selama ini pembatas dua arah jalur hanya marka jalan saja. Namun belakangan, untuk semakin menegaskan pembatas itu, pengelola jalan memberi tanda dengan menaruh ban motor, bendera dan potongan beton. Tanda-tanda itu ditaruh renggang-renggang, dengan jarak sekitar 10 meter. Bila pengendara malam tidak hati-hati, bisa saja menabrak tanda pembatas tersebut.
Perbaikan jalan juga terjadi di Jalan Raya Rancaekek KM 26, Kabupaten Bandung. Jalan berlokasi di depan gang masuk SMAN Cimanggung. Jalan yang rusak dengan panjang sekitar 10 meter, itu hendak dicor. Akibatnya jalur sebelah kiri dari arah Cileungsi diubah menjadi dua jalur.
Puncak kemacetan diramal bakal terjadi pada H-7 nanti. Apalagi hari itu tepat akhir pekan. Waktu merdeka.com memantau jalan itu akhir Juli lalu, dua kecelakaan terjadi bersamaan di KM 37, setelah Polsek Nagreg.
Kanit Lantas Polsek Nagreg Ipda Baseptata mengatakan, selama ini Nanggreg memang kawasan padat lalu lintas. Menurut dia, sebenarnya jalur Nagreg sudah bagus, masalah baru muncul ketika kendaraan memasuki wilayah Garut dan Tasikmalaya. Sebab, untuk melewati dua daerah itu kendaraan harus mengantre panjang akibat penyempitan jalan.
"Jalan Nagreg sebenarnya sudah bagus, sudah lebar. Masalahnya ketika lintasan memasukki wilayah Garut dan Tasikmalaya. Karena di sana macet, akibatnya sampai sini (Nagreg dekat Polsek)," terangnya kepada merdeka.com, Sabtu (27/7).
Catatan kemacetan arus mudik di Nagreg paling parah terjadi 2012 kemarin dengan panjang kemacetan mencapai 12 kilometer. Jalan sempit, plus tanjakan dan turunan di lereng pegunungan di wilayah Garut dan Tasikmalaya menjadi penyebab kemacetan itu. Untuk pengamanan jalur ini, polisi Bandung berencana menempatkan 21 pos keamanan jalur itu.