Mengunjungi Titik Nol Kilometer Merauke, Bisa Lihat Hewan Kanguru hingga Rumah Rayap Raksasa
Daya tarik Merauke sebagai titik nol kilometer Indonesia ini ada di monumen kapsul, Taman Nasional Wasur, rumah rayap raksasa dan kuliner Sagu Sep yang dibakar.
“Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau. Sambung menyambung menjadi satu, itulah Indonesia”
Penggalan lirik tersebut tentu tidak asing dan telah menjadi lagu anak-anak yang banyak diperdengarkan. Di lagu tersebut menggambarkan tentang wilayah Merauke yang merupakan salah satu bagian terujung dari Indonesia.
-
Dimana lokasi wisata Papua populer dengan danau yang luas? Danau Sentani adalah danau yang terletak di Kabupaten Jayapura. Danau ini menyuguhkan pemandangan hamparan air tenang yang dikelilingi bukit hijau nan asri. Danau yang menjadi sumber air dari 14 sungai ini, memiliki luas sekitar 9,3 hektar.
-
Apa yang bisa dilihat di Pulau Merak Kecil? Selain asyik untuk bermain pasir dan berenang, pulau Merak Kecil juga cocok bagi pehobi fotografi maupun yang hanya ingin memanjakan mata. Dari pulau ini, Anda bisa melihat kapal-kapal yang berlalu lalang.
-
Dimana tapir bisa dijumpai di Sumatera Utara? Anda ingin melihat Tapir? Tapir masih sering dijumpai di beberapa kawasan konservasi di Sumatera Utara. Di antaranya:Kawasan Suaka Margasatwa (SM.) BarumunKawasan Suaka Margasatwa (SM.) Dolok SurunganKawasan Suaka Alam (SA.) Lubuk RayaKawasan Taman Nasional (TN.) Batang Gadis di Mandailing Natal.
-
Apa yang bisa dilihat di Kawah Ratu? Salah satu kawah yang selalu menarik perhatian adalah adalah Kawah Ratu, yaitu menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan udara yang sejuk.
-
Apa itu Kawah Tekurep? Kawah Tekurep ini merupakan sebuah makam yang khusus untuk para raja-raja, abdi dalem beserta dengan keturunannya. Bagi masyarakat Palembang, tempat ini biasa digunakan untuk wisata ziarah serta bagian dari belajar sejarah kerajaan.
-
Dimana letak Kawah Tekurep? Kawah Tekurep ini berlokasi di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang. Lokasinya sekitar 100 meter dari tepian Sungai Musi.
Sebagai daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini, Merauke jadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Berbagai destinasi tersedia di sini, mulai dari taman nasional untuk menyaksikan hewan kanguru sampai deretan rumah rayap raksasa yang berbentuk unik.
Berbicara destinasi tak lengkap rasanya jika tidak membahas kuliner. Di wilayah yang masuk Papua Selatan ini juga tersedia berbagai kuliner yang unik, salah satunya Sagu Sep yang dibakar menggunakan daun pisang.
Seperti apa daya tarik wilayah Merauke yang menjadi titik nol Indonesia itu? Yuk ikuti penjelajahannya berikut ini.
Berkunjung ke Monumen Kapsul Waktu Merauke
Tempat pertama yang tak boleh dilewatkan adalah Monumen Kapsul Waktu yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 November 2018 lalu. Lokasinya terletak di Alun-alun Kampung Lima, monumen ini menyimpan impian anak-anak Indonesia dari Sabang hingga Merauke, yang ditulis pada 2015 dan akan dibuka kembali pada 2085.
Mengutip Indonesia.go.id, monumen seluas 2,5 hektare ini mengangkat budaya Papua, dengan Kapsul Waktu diletakkan di atas bangunan terinspirasi menara perang Suku Dani. Terdapat 105 anak tangga yang landai menuju puncak, serta lima akses masuk yang melambangkan lima suku asli Merauke yakni Suku Muyu, Malind, Mandobo, Auyu, dan Mappi.
Bagian dalam monumen dilengkapi relief perjalanan bangsa Indonesia, budaya Papua, dan Pancasila. Dengan lebar 17 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter, dimensi tersebut memiliki makna khusus bagi Indonesia.
Menyaksikan Pelangi di Taman Nasional Wasur
Kemudian, Taman Nasional Wasur adala tempat berikutnya yang jangan sampai terlewat. Saat sore setelah hujan di tempat ini pengunjung bisa menyaksikan indahnya pelangi yang membentang.
Dirujuk dari kemenparekraf.go.id, lokasinya berada di Kecamatan Sota, Kabupaten Merauke. Terdapat empat suku asli yang tinggal di sana yakni Suku Kanume, Suku Yeinan, Suku Marori Menge, dan Suku Marind.
Sebagian besar tanah di taman nasional tersebut merupakan hak ulayat dari warga setempat sejak turun temurun.
Melihat Hewan Kanguru Secara Langsung
Jika selama ini hewan kanguru hanya bisa dijumpai di Australia, nyatanya hewan melompat ini juga dapat dengan mudah disaksikan langsung di Taman Nasional Wasur, Merauke.
Keunikan kanguru jenis ini adalah tempat hidupnya yang lebih banyak dihabiskan di atas pohon. Ukurannya lebih kecil dibanding kanguru Australia dengan berat total tak lebih dari 6-20 kg.
Lompatannya pun tidak tinggi dan hanya berkisar di 22 sampai 30 cm saja. Ini berbeda jauh dari kanguru Australia yang tinggi lompatannya mencapai 3 hingga 4 kali lipat.
Sayangnya, kanguru jenis ini merupakan salah satu jenis hewan yang hampir punah sehingga perlu dijaga kelestariannya.
Melihat Rumah Rayap Raksasa
Usai puas menjajakan kaki di Taman Nasional Wasur, rute bisa dilanjutkan ke kawasan yang dipenuhi oleh musamus atau rumah rayap raksasa.
Dalam laman Indonesia Kaya, musamus, ini dibangun oleh rayap jenis Macrotermes sp. Berbeda dengan sarang kecil yang biasa ditemukan di halaman rumah, musamus bisa mencapai tinggi 5 meter dan diameter lebih dari 2 meter, menjadikannya jauh lebih besar dari serangga pembuatnya.
Rayap yang membangun musamus bukanlah pengganggu. Mereka hidup jauh dari pemukiman manusia dan menggunakan rumput kering, tanah, dan air liur untuk membuat struktur yang kokoh. Musamus dapat menahan berat manusia dewasa, menunjukkan keahlian konstruksi rayap yang luar biasa.
Bentuk musamus menyerupai kerucut dengan tekstur cokelat kemerahan. Di dalamnya terdapat lorong-lorong yang berfungsi sebagai tempat tinggal dan ventilasi, melindungi koloni rayap dari suhu ekstrem dan kebakaran hutan.
Di Indonesia, musamus hanya ditemukan di Merauke, di mana banyak padang sabana dipenuhi ratusan musamus. Keberadaan musamus juga memberi makna filosofis bagi masyarakat, yang diharapkan dapat bekerja giat tanpa banyak mengeluh, menghasilkan kemegahan dari hasil kerja keras mereka.
Mencicipi Kuliner Sagu Bakar
Usai puas berjalan-jalan, tak afdol rasanya untuk mencicipi kuliner khas setempat bernama Sagu Sep. Jangan dibayangkan bentuknya mirip sagu yang seperti bubur, karena makanan ini lebih serupa dengan martabak yang dipotong dadu.
Sagu Sep berasal dari dua kata: "Sagu," yang merupakan bahan dasar makanan adat ini, dan "Sep," yang berarti cara memasak menggunakan batu yang dipanaskan.
Terdapat dua jenis Sagu Sep. Jenis pertama adalah Kumbu Tida, yang terdiri dari campuran sagu dan kelapa muda. Jenis kedua, Nggalamo, adalah kombinasi sagu, kelapa muda, dan daging. Untuk rasanya, sagu sep cenderung manis dan gurih dengan tekstur yang lembut.
Uniknya, Sagu Sep dibuat dengan cara dibungkus menggunakan daun pisang. Hal ini membuatnya semakin harum saat disajikan.