Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Masyarakat percara dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Masyarakat percaya dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.
Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Di sebelah selatan Kota Semarang, ada sebuah objek wisata alam bernama Goa Kreo. Saat berada di pintu masuk Goa Kreo, pengunjung disambut ratusan kera ekor panjang. Bahkan untuk menyambut tamu, pengelola wisata menyiapkan atraksi panjat pinang khusus kera.
-
Apa yang menarik di Goa Kreo? Objek wisata Goa Kreo menyuguhkan pemandangan alam yang memukau bagi siapa pun yang berkunjung. Bukan hanya itu, tempat wisata ini juga memiliki nilai sejarah yang menarik untuk dipelajari.
-
Mengapa orang datang ke Gua Kemang? Maka dari itu, sampai saat ini banyak orang yang datang untuk memberikan persembahan di Gua Kemang ini, seperti menyalakan Hio.
-
Mengapa Gua Jaran banyak dikunjungi? Dari legenda itulah banyak pasangan yang kesulitan mendapat keturunan ziarah ke Gua Jaran.
-
Dimana kera ekor panjang tersebut berasal? Kawanan kera dari Perbukitan Batu Seribu, dalam sebulan terakhir berkeliaran mencari makan di lingkungan permukiman warga di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah.
-
Dimana tempat wisata di Kutai Timur yang terkenal dengan banyaknya gua? Di kaki bukit banyak ditemukan gua peninggalan manusia purba, sungai bawah laut, hingga pantai yang bersih.
-
Kenapa banyak aktivitas bisa dilakukan di Kedung Goro? Banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan di sini, salah satunya berenang, juga bisa menyelam karena air pemandian yang memang terhitung cukup dalam.
Meskipun hidup liar, kera ekor panjang di Goa Kreo tidak pernah mengganggu wisatawan. Mereka cukup jinak dan bersahabat untuk manusia.
Untuk menuju mulut gua, wisatawan harus menuruni ratusan anak tangga. Sesampainya di bawah, wisatawan akan melewati sebuah jembatan. Setelah jembatan itulah wisatawan sampai di mulut gua.
Gua Kreo memiliki kedalaman 25 meter dan tinggi 2,5 meter. Masyarakat percaya dulu gua itu digunakan sebagai petilasan oleh Sunan Kalijaga saat ia hendak mencari kayu jati untuk membangun Masjid Agung Demak.
Danu Kasno, pengelola wisata Goa Kreo mengatakan, pada saat tiba di Gua Kreo, Sunan Kalijaga melakukan ritual semedi memohon petunjuk pada Tuhan Yang Maha Kuasa agar kayu yang ia bawa bisa sampai ke Demak.
Saat semedi itu Sunan Kalijaga dihampiri empat ekor kera. Mereka hendak membantu Sunan Kalijaga membawa kayu jati menuju Demak. Namun Sunan Kalijaga tidak memperbolehkannya.
Mayoritas pengunjung mendatangi Goa Kreo untuk liburan, menikmati keindahan alam, sekaligus melestarikan warisan sejarah Goa Kreo. Tak hanya warga lokal, mereka juga datang dari luar Semarang. “Saya sudah sering sekali ke sini sejak tahun 2001. Sarana untuk liburan, apalagi sekarang tempatnya sudah semakin bagus,” kata Sanwar, salah seorang pengunjung asal Demak.
Selain pemandangan indah serta udara sejuk, pengunjung juga bisa menikmati hamparan danau Waduk Jatibarang yang mengelilingi Goa Kreo. Waduk dengan luas 189 hektare serta luas tangkapan 54 kilometer persegi ini berfungsi sebagai penampung air pengendali banjir, budidaya ikan, serta destinasi wisata.