Mengunjungi Istana Gebang Blitar, Rumah Orang Tua Bung Karno yang Jadi Saksi Masa Remajanya
Mengunjungi rumah masa remaja Bung Karno, ada lumbung padi hingga tempat tinggal pekerja.
Mengunjungi Istana Gebang Blitar, Rumah Orang Tua Bung Karno yang Jadi Saksi Masa Remajanya
Ndalem Gebang atau Rumah Gebang di Kota Blitar, Jawa Timur merupakan rumah orang tua Bung Karno yang jadi saksi masa remaja presiden pertama Indonesia. Di sana, Bung Karno tinggal bersama orang tua dan kakaknya.
Keluarga Besar
Soekarno tinggal bersama kedua orang tuanya, Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ajoe Njoman Rai. Selain itu, ada juga kakak kandung Soekarno, Soekarmini dan suaminya Raden Poegoeh Reksoatmodjo. Di Rumah Gebang, Bung Karno muda menghabiskan waktu libur sekolah dan berdiskusi secara informal tentang kemerdekaan Indonesia dengan sahabat, keluarga dan pekerja rumah tangga di sana.
Bangunan Lengkap
Rumah Gebang yang kemudian dikenal dengan sebutan Istana Gebang terdiri dari berbagai macam bangunan. Kelengkapan bangunan menandakan orang yang tinggal di dalamnya serba berkecukupan.
-
Apa yang dilakukan Bung Karno saat pulang ke Blitar? Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta.
-
Dimana lokasi rumah pengasingan Bung Karno? Lokasi rumah ini berada di Jalan Jeruk yang kini berganti nama menjadi Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Anggut Atas, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu.
-
Kenapa Istana Gebang jadi tempat wisata sejarah? Sejarah mencatat, Bung Karno menghabiskan masa kanak-kanaknya di lokasi ini. Kini rumah masa kecil Bung Karno dikelola pemerintah setempat hingga menjadi kompleks bangunan bernilai sejarah. Di depan istana tersebut, bahkan ada patung Bung Karno berwarna putih.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Kapan Bung Karno pulang ke Blitar? Hal ini dilakukan setiap Bung Karno pulang ke Blitar Jawa Timur.
-
Siapa pemilik rumah pengasingan Bung Karno? Ternyata, rumah megah bercat putih itu milik seorang pengusaha keturunan Tionghoa yang bernama Tjang Tjeng Kwat.
Istana Gebang terdiri dari 10 bangunan, meliputi bangunan utama, ruang paviliun, bangunan belakang, bangunan paviliun, balai kesenian, bangunan pawonan, rumah pekerja rumah tangga, bekas kandang kuda, bekas lumbung padi, dan dua rumah keluarga.
Bangunan Utama
Bangunan ini berukuran lebih besar daripada bangunan lain. Didominasi bahan kayu, genteng dan beton. Bangunan yang menghadap Selatan (ke arah jalan raya) ini punya tujuh ruangan. Lima ruang difungsikan sebagai kamar dan dua lainnya jadi central room. Masing-masing di bagian depan difungsikan sebagai ruang tamu dan bagian belakang untuk ruang keluarga dengan kamar tidur utama di samping kanan. Ruang kamar berderet di sisi kiri. Central room berderet di sisi kanan.
Ruang Paviliun
Ruang ini berada di sisi timur bangunan utama. Mempunyai tiga ruang yang terdiri dari dua ruang kamar tidur dan satu kamar mandi. Hingga saat ini bangunan tersebut belum mengalami perubahan, hanya ada perubahan fungsi. Pada masa lalu ruang paviliun difungsikan sebagai tempat tinggal.
Bangunan Belakang
Bangunan ini merupakan bagunan servis berbentuk linier. Membujur Barat-Timur terbagi menjadi sembilan ruangan meliputi ruang dapur, ruang sumur, kamar mandi, kamar pekerja rumah tangga, kamar penyimpanan alat-alat dapur, ruang makan keluarga, kamar mandi untuk pengikut rombongan presiden, dan kamar tidur pekerja rumah tangga.
Bangunan Paviliun
Bangunan ini terdiri dari dua buah yakni bangunan utama dan bangunan servis. Bangunan utama terdiri dari dua ruangan. Ruang depan terbagi menjadi dua ruang, yaitu ruang tamu dan ruang tidur tamu, ruang tengah terbagi menjadi dua ruang untuk kamar tidur dan satu ruang untuk ruang keluarga. Bagian servis merupakan bangunan linier yang memanjang barat-timur dan utara-selatan. Bangunan ini terbagi menjadi enam ruang (barat-timur) terdiri dari lima ruang kamar dan satu garasi di ruang paling barat.
Balai Kesenian
Dulu difungsikan untuk pegelaran seni wayang kulit saat menyambut kedatangan Bung Karno. Bahkan, Bung Karno pernah mendalangi sendiri pertunjukan wayang di sini. Sekarang difungsikan untuk latihan karawitan, tari, pendalangan dan kegiatan kesenian lain. (Foto: Kemendikbud RI)
Bangunan Pawonan
Bangunan ini terletak di belakang dapur utama. Dapur tambahan digunakan apabila perlu memasak dalam volume besar.
Rumah Pekerja
Terletak di belakang bangunan belakang. Bangunan ini ditempati oleh pekerja pemelihara kuda, baik kuda yang dipakai untuk kereta kuda ayah Bung Karno maupun kuda-kuda balap yang pernah dimiliki kakak Bung Karno, Soekarmini.
Bekas Kandang Kuda
Terletak di ujung kanan belakang balai kesenian. Kunjungan Bung Karno era 60-an dibersamai banyak pengawal. Bekas kandang kuda ini akhirnya dibangun untuk tempat menginap para pengawal dilengkapi dengan kamar mandi. (Foto: Freepik montypeter)
Bekas Lumbung Padi
Terletak di belakang garasi berjarak sekitar 6 meter. Saat ini tinggal tembok pondasinya yang ditanami pohon rambutan di tengah-tengahnya.
Rumah Keluarga
Rumah orang tua Bung Karno berada di ujung kiri bangunan utama menghadap selatan, memiliki tiga ruangan utama. Ruang depan terbagi menjadi 3 bagian yaitu ruang tamu dan 2 kamar tidur tamu. Rumah ini merupakan pembelian pertama ayah Bung Karno. Selain itu, ada bangunan di ujung sisi Barat. Bangunan ini memiliki 3 ruangan utama. Ruang depan terbagi menjadi ruang tamu dan kamar tidur tamu. Ruang tengah terbagi menjadi ruang keluarga dan 2 kamar tidur. Ruang belakang terbagi menjadi ruang makan dan kamar tidur, seperti dilansir dari situs resmi Kemendikbud RI.
Museum Sejarah
Saat ini, Istana Gebang difungsikan sebagai Museum Situs Istana Gebang. Pengelolaan museum yang banyak memamerkan benda warisan Bung Karno ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Blitar.