Gambaran Surga Ada di Telapak Kaki Ibu, Setiap Pulang ke Blitar Bung Karno Sungkem pada Ida Ayu Nyoman Rai
Sejumlah foto Bung Karno tengah sungkem kepada ibunya beredar di media sosial. Momen itu menggambarkan 'surga berada di telapak kaki ibu'
Foto-foto Bung Karno sungkem pada ibunya mencuri perhatian
Gambaran Surga Ada di Telapak Kaki Ibu, Setiap Pulang ke Blitar Bung Karno Sungkem pada Ida Ayu Nyoman Rai
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno, menjadi orang hebat salah satunya berkat peran besar sang ibu, Ida Ayu Nyoman Rai. Sadar betapa besarnya jasa sang ibu, Bung Karno selalu menghomati perempuan yang melahirkan dan membesarkannya itu.
(Foto: Dok. ANRI)
-
Siapa ibu dari Kartika Soekarno? Sesuai namanya, Kartika adalah putri dari Presiden Indonesia ke-1 Ir. Soekarno. Ia merupakan buah cinta dari Soekarno dan Dewi Soekarno.
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Apa saja peninggalan Bung Karno di rumahnya? Di dalam bangunan, banyak sekali barang-barang peninggalan Bung Karno yang sampai saat ini masih awet. Di antaranya yaitu sepeda onthel, satu set kursi yang ada di ruang tamu, lemari makan, bahkan surat cinta yang ia tulis untuk Fatmawati, dan beberapa perabotan klasik lainnya.
-
Siapa istri Soekarno yang paling dicintai? Naoko, atau yang kemudian dikenal sebagai Ratna Sari Dewi, merupakan sosok istri yang sangat dicintai oleh Presiden Soekarno.
-
Siapa istri terakhir Soekarno? Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Presiden Soekarno Asal Kalimantan Timur Saat menikah, Heldy istri kesembilan Soekarno berumur 18 tahun, sedangkan Soekarno berumur 65 tahun
-
Kapan Bung Karno tinggal di Istana Gebang? Di sana, Bung Karno tinggal bersama orang tua dan kakaknya.
Beberapa foto yang menggambarkan hubungan harmonis anak dan ibu adalah saat di mana sang proklamator itu tengah sungkem pada ibunda tercinta. Hal ini dilakukan setiap Bung Karno pulang ke Blitar Jawa Timur.
(Foto: Wikipedia)
Salah satu momen sungkeman yang penuh haru adalah saat Bung Karno pulang ke Blitar usai Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Rumah sang ibu tampak ramai menyambut kedatangan Bung Karno.
(Foto: Instagram @blitar.heritage)
Pada kesempatan tersebut, Bung Karno mengajak serta istrinya, Fatmawati, sosok yang juga berjasa besar mengantarkan Indonesia hingga meraih kemerdekaannya. Fatmawati juga menghormati Ida Ayu Nyoman Rai sebagaimana sang suami menghormati ibunya.
(Foto: Instagram @blitar.heritage)
Kasih Sayang Ibu
Ida Ayu Nyoman Rai lahir sekitar tahun 1881. Saat remaja ia bersahabat dengan Made Lastri yang kemudian mengenalkannya dengan seorang guru Jawa pendatang bernama R. Soekeni. Srimben (panggilan akrab Ida Ayu Nyoman Rai) kemudian menikah dengan R. Soekeni pada 15 Juni 1887.
Pernikahan tersebut dikaruniai dua orang anak, Raden Soekarmini dan Soekarno. Tiga tahun pasca kelahiran Soekarmini, pada 6 Juni 1901 Srimben melahirkan Soekarno di sebuah rumah sederhana di sekitar Makam Belanda kampung Pandean III Surabaya.
Srimben mendidik kedua anaknya dengan bekal spiritual Hindu seperti yang pernah dipelajarinya. Enam bulan usai kelahiran Soekarno, Srimben harus mengikuti suaminya pindah ke kota kecil kecamatan Ploso (Jombang). Di sinilah ia mengalami penderitaan luar biasa karena kedua anaknya sering sakit-sakitan.
Srimben sempat sedih saat Soekarno kemudian dirawat kakek neneknya di Tulungagung. Namun, ia kembali bisa bersama putranya saat sang suami pindah tugas ke Mojokerto.
Saat putri sulungnya menikah, Srimben sempat sangat sedih karena harus berpisah dengan sang anak. Ia melipur diri dengan memfokuskan diri melimpahkan kasih sayangnya kepada Soekarno.
Mengutip laman resmi Perpusnas Indonesia, Srimben alias Ida Ayu Nyoman Rai meninggal pada 12 September 1958. Makamnya terletak di kompleks makam Bung Karno di Blitar Jawa Timur. Letaknya berdampingan dengan makan putranya Soekarno dan suaminya R. Soekeni Sosrodihardjo.