Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali
Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Semangat Sukarno tak pernah pudar. Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi. Dia menyabet emas di ajang para badminton Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Ada cerita kelam masa lalu Sukarno yang sudah dikubur dalam-dalam. Menjadi modal untuk bisa bangkit dan kembali percaya pada potensi diri.
- Sosok Eka Puspita Anggraini Atlet Para Bulutangkis Kebanggaan Jawa Timur, Raih Medali Emas Peparnas XVII Solo karena Ini
- Ni Nengah Widiasih meminta maaf karena tidak berhasil meraih medali di Paralimpiade 2024 meskipun telah memecahkan rekor pribadinya.
- Penuh Keseruan, Ini Momen Arak-arakan Peraih Medali Olimpiade Paris 2024 Keliling Jakarta
- Lifter Asal Serang Rizki Juniansyah Raih Medali Emas di Olimpiade Paris 2024, Sosok Ibunya Punya Peran Penting
Kecelakaan yang dialami saat masih berusia 10 tahun membuat salah satu kakinya terpaksa harus diamputasi. Kejadian itu memaksanya untuk keluar dari sekolah dasar.
"Saya keluar (sekolah), karena minder. Kalau enggak salah saat masih kelas 4 SD," ujar Sukarno yang kini berusia 25 tahun.
Beruntung Sukarno memiliki kawan-kawan yang membantu menguatkan mentalnya. Pada tahun 2014, Sukarno yang berusia 16 tahun diperkenalkan pada dunia olahraga oleh para sahabatnya.
Minat dan bakatnya di bidang olahraga pun beragam. Sebelum menjamah para bulu tangkis, Sukarno lebih dulu aktif di voli duduk dan atletik. Potensi besarnya membawa Sukarno menjalani debut di Peparnas XV pada 2016.
Hanya dua tahun usai menggeluti olahraga, Sukarno mewakili kontingen Jawa Barat. Dia langsung menyumbangkan medali perunggu di cabang voli duduk serta atletik di Peparnas XV.
"Saya sebenarnya atlet voli duduk. Kemarin juga sempat ikut pelatnas voli,” ungkapnya.
Bakat di Badminton
Sukarno mulai berpikir “banting setir” setahun lalu setelah melihat prospek di cabang para bulu tangkis lebih besar. Sukarno mulai intens berlatih para bulu tangkis sejak setahun lalu.
Benar saja, Sukarno sukses menyumbangkan dua medali emas bagi Jabar pada ajang para bulu tangkis PEPARNAS XVII Solo 2024 yang dipertandingkan di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
Pada hari Kamis (10/10), Sukarno menjuarai kelas nasional kursi roda 2 B3 tunggal putra usai mengalahkan wakil DIY, Yulianto, dengan skor 21-13, 21-14. Kemenangan itu bisa dibilang sebuah kejutan mengingat Yulianto merupakan unggulan pertama, sedangkan Sukarno unggulan kedua.
"Senang bisa menyumbang emas lagi. Sebelumnya saya juga dapat emas di kelas nasional beregu putra," tuturnya.
Sukarno mengatakan capaian dua emas sudah sesuai targetnya. Dia puas bisa membantu Jabar yang tengah membawa misi mempertahankan gelar juara umum di para bulu tangkis Peparnas XVII.
Saat ditanya apakah akan terus lanjut di para bulu tangkis atau kembali di voli duduk, Sukarno tertawa. "Tergantung atasan (pelatih) saja, tetapi saya lihat peluangnya memang bagus di sini (para bulu tangkis)," katanya.
Di tengah prestasi di bidang olahraga, Sukarno masih menyimpan semangat untuk menyelesaikan pendidikannya. Sejauh ini putra pasangan Karsino dan Sutinah itu telah merampungkan Kejar Paket B (setara SMP).
"Pengennya ya sampai tuntas (lulus SMA/Paket C), sekarang baru lulus SMP,” pungkas dia.