Kemelut rumah tangga hingga merenggut nyawa Ratnita
Ratnita dibunuh oleh suaminya yang juga seorang anggota polisi.
Minggu (27/3) malam rumah di Jalan Perjuangan RT 002/RW 008 Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok dibanjiri air mata. Sebab, salah satu penghuninya bernama Ratnita Handriani (37) ditemukan tewas bersimbah darah di kamarnya.
Awalnya tidak ada kecurigaan dari penghuni rumah, yang saat itu hanya ada pembantu rumah tangga dan dua anak korban. Namun, lantaran Ratnita seharian tidak keluar dari kamar, mereka pun mulai curiga. Terlebih lagi, ketika pembantu rumah tangganya mengetuk pintu Ratnita tak memberikan jawaban. Dia kemudian mencoba melihat kondisi majikannya, tetapi nampak tertidur.
"Korban tidur seharian di rumahnya," kata Ketua RT setempat, Waras, kemarin.
Karena terlihat bersimbah darah, pembantu rumah tangga melapor ke Ketua Rukun Tetangga setempat. Akhirnya ketua RT dan anak korban mencoba membangunkan, tapi tidak ada jawaban.
"Saya ke rumahnya sudah tidak bergerak," ujar Waras.
Saat ditemukan, Ratnita sudah dalam keadaan kaku dengan posisi terlentang. Keluarga sempat memanggil dokter buat memastikan apakah benar korban meninggal.
"Dokter memastikan sudah tewas. Dokter memperkirakan tewas sudah dua jam," lanjut Waras.
Waras langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi. Tak berapa lama, polisi menangkap pelaku pembunuhan terhadap Ratnita. Dia ternyata dihabisi oleh suaminya yang seorang polisi. Dia adalah Bripka Triono (34). Saat melakukan aksinya, pelaku dibantu seorang temannya, R.
"Kedua pelaku sudah ditahan," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Dwiyono.
Konon, kehidupan keluarga itu memang kurang harmonis. Namun keterangan itu belum bisa dikonfirmasi karena keluarga memilih bungkam.
"Saya baru berusaha kuat ini mbak. Mohon maaf ya," kata salah satu kerabat korban saat ditemui di rumah Ratnita.
Saat ini, polisi tengah menyelidiki motif pembunuhan tersebut. "Sekarang kita proses, Kapolres Depok tadi lapor kepada saya, awalnya dikatakan bahwa itu meninggal, saya bilang cek dulu ada tanda kekerasan atau tidak. Setelah kita cek autopsi dan diperiksa, akhirnya yang bersangkutan mengakui perbuatannya. Ada permasalahan hubungan rumah tangga," ujar Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto, kepada wartawan di kantornya, kemarin.
"Itu (motif) sedang didalami, didalami dan diperiksa, tapi yang jelas masalah keluarga. Untuk yang bersangkutan kita juga belum tahu ada catatan pelanggaran atau tidak, semua masih didalami," tutup Moechgiyarto.