Kemendagri Usulkan Tema Sentral Debat Pilkada 2020 Soal Penanganan Covid-19
Benni menuturkan, bukan hanya krisis kesehatan imbas dari Covid-19. Tetapi, juga krisis ekonomi dan sosial. Calon kepala daerah harus punya ide brilian untuk mengatasi hal tersebut.
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengusulkan salah satu tema debat calon kepala daerah di Pilkada 2020 mengenai penanganan Covid-19 ke depan. Selain itu, juga soal dampak sosial dan ekonominya.
"Kemendagri mengusulkan agar salah satu tema sentral dalam tema debat Pilkada yang dilaksanakan di 9 provinsi, 224 Kabupaten, 37 kota adalah bagaimana peran kepala daerah dalam rangka penanganan Covid-19 serta dampak sosial ekonominya," kata Kapuspen Kemendagri, Benni Irwan dalam diskusi Lembaga Sensor Film RI, Selasa (24/11).
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Menurutnya, para calon kepala daerah ibarat anak sekolah yang menghadapi ujian akhir. Materinya tentang penanganan Covid-19.
"Ini seperti ujian akhir, sebagai materi ujian akhir untuk menguji kompetensi kepemimpinan calon kepala daerah tersebut," terangnya.
Benni menuturkan, bukan hanya krisis kesehatan imbas dari Covid-19. Tetapi, juga krisis ekonomi dan sosial. Calon kepala daerah harus punya ide brilian untuk mengatasi hal tersebut.
"Ini perlu kita gaungkan karena Covid-19 itu bukan masalah kesehatan semata tapi lebih jauh dari pada itu menyangkut hal hal yang sifatnya sosial dan ekonomi," ujarnya.
"Kita ingin para calon kepala daerah ingin menampilkan ide-ide atau gagasan yang brilian dan mumpuni untuk mengatasi masalah Covid," tandas Benny.
Baca juga:
Calon Wakil Walkot Tangsel Ini Janjikan Pembangunan RS di Tiap Kecamatan
Absen Debat Publik ke-2, Cagub Kalteng Sugianto Sabran Positif Covid-19
Tingkatkan Partisipasi Pemilih, KPU Gelar Debat Cawalkot Depok Tiga Kali
Akademisi dan Budayawan Jadi Panelis di Debat Perdana Pilkada Tangsel
Positif Covid-19, Adlin Umar Yusri Tambunan Dipastikan Tidak Hadir Debat Pilkada
Tensi Politik Naik, KPU Makassar Belum Tentukan Lokasi Debat Kedua Pilkada