Kemendes bakal jadikan perbatasan pusat pertumbuhan & investasi
Daerah perbatasan selama ini tidak pernah dipandang sebagai growth areas (area pertumbuhan).
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalankan berbagai program untuk mengubah paradigma pembangunan perbatasan negara, dari semula lebih pada pendekatan keamanan menjadi pusat pertumbuhan dan investasi.
"Isu paling dominan di perbatasan saat ini adalah investasi, kita susun buku potensi investasi perbatasan. Perbatasan selama ini di-ignored (diabaikan) dalam konteks koridor ekonomi. Inilah target kami, bagaimana mengubah paradigma ini menjadi investasi," kata Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu (PDTu) Kemendes PDTT, Suprayoga Hadi, Senin (30/5).
Suprayoga mengakui, untuk mengubah paradigma menjadi investasi membutuhkan waktu dan ketekunan. Dalam hal ini, Kemendes PDTT akan mencoba model Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan memberikan kemudahan bagi investor untuk masuk ke kawasan tersebut.
"Meyakinkan investor itu perlu waktu. Sebelum MEA, kita buka Kalimantan untuk dibuka perkebunan kelapa sawit, itu sudah antre investor," ujarnya.
Menurut Suprayoga, daerah perbatasan selama ini tidak pernah dipandang sebagai growth areas (area pertumbuhan). Inilah yang menyebabkan wilayah perbatasan sulit terentas dari ketertinggalan.
Suprayoga melanjutkan, daerah perbatasan menjadi semakin seksi ketika dihadapkan dengan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Dalam MEA, yang paling terpapar adalah perbatasan. Dan investasi di wilayah perbatasan yang diawali oleh pemerintah itu iya. Investasi tersebut berupa investasi dasar seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, dan sebagainya. Setelah investasi dasar terpenuhi baru investor biasanya mau masuk, jika dari awalnya biasanya tidak mau," ujarnya.